Banner

Banner

ADVERTISE

ALBUM REVIEW : DANILLA "TELISIK"

|

Album " Telisik " menjadi sebuah debut album seorang Penyanyi Wanita bernama Danilla Jelita Poetri Riyadi ini. Kedatangannya dalam acara SABOTAGE di Demajors Radio menumbuhkan rasa penasaran untuk segera membeli dan mereview Album dari seorang Wanita yang punya pribadi aneh ini (kesimpulan diambil setelah menyimak Sabotage). Nah, bagaimana hasilnya? mari kita bahas pelan-pelan. 

Jujur sedikit kecewa dengan packaging albumnya yang biasa. Plastik bening padat (entah apa namanya) dengan sebuah cover beserta kumpulan lirik yang menjadi sebuah kumpulan catatan. Cukup tebal, 14 lembar. Sehingga ketika dikeluarkan, begitu sulit untuk dimasukan kembali ke pembungkus CD nya. Beberapa layout dari kumpulan lirik tersebut juga sedikit kacau. Terkesan seperti lirik yang di copy, lalu menggunakan efek Justify (rata kiri kanan) sehingga ada spasi-spasi yang lebar. salah satu yang kacau ada di bagian lirik Buaian. Foto dan lirik hampir tidak ada spasi. Entah mungkin konsepnya seperti itu atau kenapa, entahlah. Dari segi covernya, perpaduan warna biru (atau hijau?) dan foto dengan simplenya memang bikin penasaran gambaran dari isi album ini. 

Oke cukup bahas tentang Packaging nya. Keinginan untuk mendengar satu persatu Track dalam album ini sudah tidak bisa di bendung. Lagu pertama berjudul "Penutupan", 16 Detik, judul yang tidak cocok dijadikan track awal, dua kalimat tanpa musik. Wanita ini sangat aneh. Imajinasinya liar, setidaknya itulah yang tergambar di 16 detik awal. "Ada di Sana" sebuah track kedua langsung membuat keheningan, mungkin ini seperti Jazz, atau Swing sekitar tahun 50an. Sulit sebenarnya menentukan genre nya. Yang jelas. Track kedua ini langsung membuat terciptanya Cinta pertama pada album ini. 

Track utama dalam album ini adalah "Buaian". Temponya lebih cepat dari lagu pertama. kali ini terdengar lebih easy listening, ala era 50-60an dan tentunya di perkuat dengan lirik-liriknya yang khas. Setelah lagu "buaian" lanjut ke sebuah track berjudul "Reste Avec Moi" yaitu sebuah lagu berbahasa Prancis yang ditulis oleh ibunya sendiri, Ika Ratih Poespa. Sangat membawa pendengar ke suasana muram dan mendung. meskipun tidak paham makna liriknya. "Wahai kau" selanjutnya menjadi track paling "manis" di album ini, masih dengan nuansa yang sama, lirik yang romantis. kali ini berduet dengan Lafa Pratomo, seorang partner yang banyak menulis lagu dalam album ini. 

"Terpaut oleh waktu", dan "Bilur" jadi track yang menghanyutkan dengan irama yang ballad. selanjutnya "my favorit things" sepertinya akan menjadi salah satu track yang banyak di sukai. Terdengar seperti Mocca atau semacamnya, namun suara Danilla yang alto dan terdengar seperti berbisik dan galau, menjadi pembeda dalam album ini. Di akhir track, sebuah track berdurasi 16 detik kembali berjudul, "Pendahuluan" (apakah ini terbalik?) atau jadi sebuah akhir yang akan berlanjut lagi? 

"Tiada lagi yang bisa.. Temani ragaku.. Tiada lagi yang bisa.. Bekali Jiwaku" 
Track terakhir, 16 detik. Tanpa musik, suara Danilla di akhir track ini seketika membuat suasana suram, merinding dan gelap. Dan berakhirlah album ini. Jika mendengar track terakhirnya, akan membuat pendengar jadi kembali ketagihan dengan suara merdu Danilla. "ah kok habis sih?" "gantung banget nih endingnya". "Pendahuluan" benar-benar menjadi Pendahuluan, dimana para pendengar akan kembali memutar ulang lagu-lagu dalam album ini.

Ciri khas vokal yang menarik, dan Pribadi yang unik.
I Really love this album..

CD more than Mp3

Penulis : Ari


No comments:

Post a Comment