Slideshow

PICNIC CINEMA BDG "NOSTALGIA" : SEMANGAT BERKARYA ALA INDIE

7 September 2014


www.Padapanik.com - Sabtu malam memang tidak selalu menyenangkan, ada titik dimana kita merasa bosan dengan sekedar makan di Mall atau Nonton di Bioskop. Untung saja tidak untuk Bandung hari ini (6/9) Selain ada 4 titik Culinary Night yang diadakan serentak, di Jalan Saparua juga tidak kalah menariknya. Sejak siang tadi, Jalan Saparua di sulap menjadi sebuah layar tancap dan panggung. Serta sejumlah stand makanan. Terhitung ada ratusan pengunjung yang hadir menikmati suasana misbar, duduk lesehan di tengah jalan, dan menonton film-film indie yang menarik.

Yah, Kerjaan siapa lagi selain Picnic Cinema Bandung. Acara bertajuk "Nostalgia" ini menghadirkan sejumlah screening film-film indie yang keren-keren. Sebut saja, "Sebelah" Film yang disutradarai oleh Reza Rahardian ini memang mendapat respon positif dan menjadi pembicaraan setelah karyanya di upload di youtube 2 tahun lalu. Selain itu sejumlah film seperti "Kelima", "Haryo", "Berbagi batin" dan lain-lain juga berhasil menarik perhatian.

Puncaknya, film yang ditunggu-tunggu akhirnya di tayangkan juga. Dimulai dengan film "Pohon Penghujan" karya Andra Fembrianto yang di perankan oleh Petra "Jebraw". Genre film ini terbilang sangat unik karena memberi rasa fantasy dan dongeng dalam ceritanya. Tidak hanya itu, Setting yang di gunakan juga melalui tahap editing yang menakjubkan karya anak bangsa. Menurut Andra sendiri, Film tersebut menghabiskan dana sekitar 25 juta rupiah. Budget nya sendiri dapat di tekan karena bantuan dari teman-teman lainnya. Networking is Everything. 

Film kedua berjudul "Ana & Ballerina" adalah film karya Naya Anindhita. Bercerita tentang seorang perempuan bernama Ana yang berusaha mewujudkan obsesi Ayahnya untuk menjadi seorang Ballerina Profesional. Film Pendek ini akan diluar ekspetasi penonton. Judulnya terkesan drama atau hanya kisah seorang perempuan mengejar passionnya. Tapi tetaplah diam dan menonton hingga selesai, dan anda akan terkejut melihat bahwa film ini bergenre Sci-fi, Efek teknologi yang digunakan juga terlihat profesional. Naya mengaku hanya menggunakan Adobe Premier dan Adobe After Effect untuk menghasilkan hasil editan yang sempurna. Sama seperti Andra, Naya menggunakan jasa teman-temannya untuk menyelesaikan film ini.
Kalau kamu berhasil ngelakuin apa yang kamu gak suka, Kenapa takut gagal untuk melakukan apa yang kamu suka? - Naya 
Film terakhir, Mungkin film yang ditunggu-tunggu banyak orang yang datang saat itu. EPIC JAVA. Film non narrative yang di tulis oleh Febian Nurahman ini menggambarkan keindahan pulau Jawa yang coba di dokumentasikan dalam video timelapse berdurasi 30 menit. Proses syutingnya sendiri memakan waktu selama setahun dan lebih dari 50 tempat di pulau jawa yang menjadi objeknya. Film ini sebelumnya diwujudkan melalui website wujudkan.com dengan mengumpulkan donatur. Salah satu keunikan film ini adalah proses syutingnya yang masih menggunakan alat-alat sederhana. Bahkan untuk membuat timelaps mereka menggunakan meteran jahit. Film ini akan membuat merinding penonton dengan gambar yang menakjubkan dan backsound yang epic! Terakhir, Epic Java memberi bocoran tentang proyek film mereka selanjutnya berjudul "Indonesia Kirana".

Dan berakhirnya film Epic Java, Semua bertepuk tangan dan mengapresiasi sejumlah karya-karya anak bangsa yang luar biasa. Dengan dana dan peralatan yang sederhana bukan halangan untuk berkarya. Acara ini berlangsung dari siang tapi tetap saja dipenuhi oleh pengunjung. Terakhir, Picnic Cinema Bandung Nostalgia ditutup dengan penampilan "Mustache and Beard".


Report : Ari
Foto    : Dewe

1 komentar:

  1. nggak ada matinya ya kreativitas dunia indie Indonesia, salah satunya di film. andai , dari dunia kreatif ini bisa dijadikan industri kreatif melawan K-Pop dan lain-lain.

    BalasHapus