Malam yang ditunggu-tunggu para pecinta musik elektronik akhirnya
tiba yaitu malam pada tanggal 12 desember 2014. Dimana pada tanggal tersebut
digelarnya event Electronic Dance Music terbesar di Indonesia, Djakarta
Warehouse Project atau biasa disebut DWP. Kali ini DWP 14 tidak
tanggung-tanggung untuk memuaskan penontonnya dengan menggelar acara selama 2
hari berturut-turut pada tanggal 12 dan 13 Desember 2014. Menghadirkkan
DJ/Musisi kaliber internasional dan tata visual panggung yang luar biasa megah
dengan lighting menghiasi setiap sudutnya, Ismaya Live selaku promotor sukses
menghibur para penontonnya dan memberikan kepuasaan tersendiri bagi yang datang
ke acara tersebut. Bertempatkan di Jiexpo Kemayoran dan memiliki 3 stage
berbeda dengan satu panggung outdoor sebagai panggung utama dan 2 panggung
indoor yang jarak antar panggungnya berdekatan, membuat acara tersebut memiliki
kelebihan tersendiri dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya. Yang unik di DWP
tahun ini yaitu ditengah venue ada tempat duduk berupa ayunan menyala berbentuk
huruf “G” yang bisa diduduki oleh 2 orang sekaligus.
Pada hari pertama, open gate mulai dibuka pada jam 4 sore.
Di setiap stagenya diawali oleh beberapa local heroes seperti Midnight Quickie,
Astronaughty, Anton Wirjono dan masih banyak lagi. Merekapun sanggup memberi
pemanasan terhadap penonton sebelum idola yang mereka tunggu menghentak Jiexpo
Kemayoran.
Semakin malam semakin ramai dan penonton mulai berdatangan
memenuhi venue.
Penampilan DJ internasional dimulai oleh penampilan goldfish
& blink di stage cosmic station dan dilanjutkan oleh twrk dan laidbackluke
dengan nuansa twerk & bounce nya serta duet trance yang bermain back to back antara marlo dan
orjan nilsen. Lalu di stage utama Garudha Land dimeriahkan oleh showtek dengan
hits hitsnya seperti we like to party, slow down, bahkan di pertengahan
performnya, showtek memberi kejutan dengan mengundang sonny wilson yang
berkolaborasi dalam lagu booyah dan sun goes down. Setelah itu martin garrix
mengambil kendali dan suasana pun semakin pecah oleh DJ muda asal belanda tersebut
dan kemudian penonton diajak untuk bernostalgia dengan musik musik progressive house ala Swedish House Mafia yang
ditampilkan oleh salah satu mantan personilnya, Steve Angelo. Dan di stage
mixmag asia diawali oleh DJ bergender wanita yaitu Maya Jane Coles dengan
nuansa deepnya dan langsung dilanjutkan oleh Damian Lazarus yang memang khusus
untuk di stage tersebut. Malam semakin larut acara pun semakin meriah oleh
puluhan ribu penonton dari berbagai penjuru dunia. Dan akhirnya saat yang
ditunggu-tunggu pun dimulai, yaitu penampilan pamungkas di masing-masing stage
oleh skrillex di garudha land, new world punx di cosmic station, dan rewind di
mixmag asia stage. Penampilan mereka pun sangat spektakuler terutama skrillex
dan new world punx yang merupakan dj terbaik di masing masing genrenya yaitu
dubstep dan trance. Mereka pun membuat acara tersebut berakhir dengan klimaks
sehingga penonton terpuaskan dengan senyuman saat jalan menuju keluar venue.
Setelah hari pertama selesai dengan klimaks, hari kedua pun
tak kalah ramainya. Bahkan lebih penuh sesak oleh penonton karena line upnya
yang lebih banyak serta ada stage khusus yaitu Life In Color (asalnya Cosmic
Station) yang berkonsep paint party. Namun pada hari kedua ini ada berita
kurang baik yaitu gagalnya Kaskade untuk ikut memeriahkan DWP tahun ini karena
sesuatu hal tapi hal tersebut tidak mengurangi antusias penonton untuk datang
ke DWP 14. Hari kedua pun dimulai dari jam 4 sore yang dimeriahkan oleh Local
Heroes untuk memberikan pemanasan dan semangat terhadap penonton di
masing-masing stage. Local Heroes tersebut antara lain Dub Youth, N.E.V, DJ
Yasmin, Dipha Barus, dan masih banyak lagi. Setelah Local Heroes berhasil
menaikkan euphoria para penonton, akhirnya DJ internasional pun mulai
bergantian untuk membakar semangat para penonton. Di stage Garudha Land dimulai
oleh Nervo yang merupakan duo DJ wanita asal Australia. Selanjutnya ada Above
& Beyond dan Nicky Romero yang memegang kendali dengan membawakan hitsnya
seperti Sun and Moon dan I Could Be The One yang membuat penonton bernyanyi
bersama. Setelah itu di Stage Neon Jungle (asalnya Mixmag Asia) ada Rasmus
Faber, Bondax, dan Peking Duk yang membawakan lagu-lagu deep house yang mampu
membuat penonton bergoyang mengikuti irama lagunya. Dan stage yang terakhir
yaitu stage Life In Color, merupakan stage yang paling ditunggu oleh penonton
karena adanya paint party terbesar di dunia. Di stage ini pun dimulai oleh
penampilan Matthew Koma dengan bermain DJ set serta beberapa kali ikut
bernyanyi seperti dalam lagu Years dan Spectrum. Setelah Matthew Koma selesai
perform, area stage Life In Color penuh sesak bahkan melebihi kuota karena
dalam hitungan detik paint blast akan dimulai. Paint blast merupakan penyemprotan
cairan warna warni terhadap penonton yang merupakan konsep pada stage ini.
Setelah itu Adventure Club langsung naik keatas panggung dan membakar penonton
dengan musik dubstep electronya yang dibarengi dengan paint blast dari Life In
Color. Selanjutnya giliran Blasterjaxx yang melanjutkan memegang kendali DJ
dengan beberapa hits dan lagu barunya yang dibawakan. Dan akhirnya stage Life
In Color ditutup oleh penampilan DVBBS yang membuat akhir dari paint blast ini
menjadi klimaks dan tak terlupakan.
Sementara di Garudha Land penampilan terakhir ditutup oleh
Steve Aoki yang tak kalah klimaksnya dengan performer terakhir di stage lain.
Bahkan pada akhir performnya Steve Aoki melemparkan banyak cake ke penonton
yang merupakan ciri khasnya di setiap performnya. Acara DWP 14 kali ini pun
ditutup dengan kembang api di Garudha Land yang spektakuler dan membuat
kenangan indah yang tak terlupakan bagi penonton yang menyaksikan gelaran
Djakarta Warehouse Project 2014.
Oleh : Dewe
Foto : Dewe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar