Banner

The Imitation Game: Menguak Kisah Alan Turning Sang Pencetus Mesin Komputer

|

The Imitation Games”, waktu tahu kalimat tersebut merupakan judul sebuah Film, hal pertama yang muncul dipikiran saya adalah beberapa film populer lainnya seperti The Hunger Games, The Maze Runner atau Divergent. Entah karena kata games yang dipake di judul  film tersebut atau cuma naluri kesoktahuan saya aja, tapi yang jelas prediksi saya salah, semoga beberapa dari kalian juga mengalami hal yang sama *nyaritemen. Siapa sangka kalau cerita dalam film ini diadopsi dari kisah nyata yang sempat dibukukan dengan judul Alan Turning: The Endigma, karya Andrew Hodges. Ya.. ternyata setelah ditonton film ini merupakan biografi yang menceritakan Alan Turning, dia adalah seorang ahli matematika yang punya andil sangat besar pada saat berakhirnya Perang Dunia ke 2 loh. Kalo saat ini kalian sedang baca review ini lewat handphone, tablet, PC, laptop, atau tangtop.... (eh yang ini engga sih), siapa sangka kalo Mesin Turning yang diciptakan oleh Alan dalam film ini merupakan nenek moyang terciptanya gadget tersebut. Langsung aja kita review sedikit kisahnya!

Ketika Perang Dunia Kedua terjadi di tahun 1941 Alan Turning yang diperankan oleh Benedict Cumberbatch mendapatkan sebuah misi rahasia yang direncanakan oleh pemerintahan Inggris. Dia mengemban sebuah tugas untuk memecahkan kode dari sebuah mesin Endigma milik Jerman. Mesin ini merupakan salah satu media yang digunakan pasukan Nazi untuk saling berkomunikasi dan membuat strategi melawan Britania Raya. Tetapi untuk menyadap alat tersebut dibutuhkan kode yang sangat rumit untuk dipecahkan.  Bayangkan saja ada 159 juta kode yang harus dicoba setiap hari agar mesin tersebut berhasil disadap, sementara kode tersebut selalu berganti setiap harinya. Hmm sampai KF* jualan seblak juga gak bakalan ketemu kayanya....”



Melihat situasi yang ada Alan semakin berambisi untuk dapat memecahkan kode tersebut, mengingat bermain teka-teki memang kegemarannya sejak dia berusia remaja. Sejak kecil Alan memang dikenal sebagai anak yang cerdas dan memiliki kemampuan diatas rata-rata remaja seusianya. Meskipun begitu dia tidak pandai bergaul dan dikenal anti sosial, bahkan di sekolah Alan kerap di bully dan tidak mempunyai teman kecuali Christopher sahabat dekatnya. Hal tesebut berlanjut hingga dia dewasa, Alan yang kaku dalam bergaul dan bertingkah berbeda dari manusia pada umumnya tidak disukai oleh komandannya Alastair Denniston (Charles Dance). Beruntung Alan berhasil mengambil hati Jenderal Stewart Menzies (Mark Strong) hingga dia dipercaya menjadi project leader dalam misi rahasia tersebut dan berhak mengatur tim pemecah kode di Bletchley serta menentukan rencana kerjanya sendiri.

Awal mula tim tersebut terbentuk Alan sering diragukan dan diacuhkan oleh rekan satu timnya. Setiap bekerjasama tidak terbentuk chemistry yang cocok antara Alan, Hugh, Peter, dan Joan. Sikap Alan yang mau menang sendiri seringkali memicu konflik diantara mereka. Terakhir Alan dicurigai sebagai mata-mata Uni Soviet karena gelagatnya yang tidak biasa. Kebersamaan mereka pun mencair ketika hadir anggota baru wanita bernama Joan Clarke (Keira Knightley).  Munculnya Clarke seolah menjadi titik terang bagi Alan dan timnya untuk menjalin hubungan yang lebih akrab dan membawa mereka lebih dekat menyelesaikan misi rahasia. Meskipun demikian banyak konflik dan tantangan yang menghambat langkah mereka dalam menyelesaikan kode mesin Endigma.

Konflik dalam film ini terbilang cukup kompleks karena bukan hanya menampilkan suguhan mengenai terciptanya mesin Turning, masih ada sisi lain yang menggambarkan kepribadian Alan Turing yang dia rahasiakan dari teman-temannya. Bisa dibilang Morten Tyldum sebagai sutradara sukses menyajikan konflik yang beragam tapi menarik untuk dinikmati. Meskipun saya pribadi belum pernah membaca novel ataupun melihat tokoh Alan Turning, akting Benedict Cumberbatch sangat pas untuk memerankan tokoh utama di film ini. Tak heran film ini disambut baik oleh banyak orang dan telah menyambet lebih dari 30 penghargaan di berbagai festival film Internasional. Buat kalian yang memang butuh tokoh inspirasi baru, sepertinya film ini cocok untuk ditonton di bulan Januari ini. Film ini mengajarkan saya untuk menjadi seseorang yang struggle meskipun banyak orang disekitar meragukan kemampuan kita. “Sometimes there are people that no one can see him doing something that no one could have imagined.” Buktikan kalo kita bisa melakukan sesuatu yang tidak pernah orang lain bayangkan. Segera cari insipirasi kalian dan selamat menonton guys!
           
Oleh : Feari 

3 komentar:

  1. Semalam baru nonton filmnya,
    bagus dan layak ditonton

    BalasHapus
  2. Alan turning itu ternyata seorang gay atau homo seksual.. Ketahuan setelah dia bercerai dengan istrinyaa..

    BalasHapus
  3. baca padapanik.com jadi tambah panik!!! :)

    BalasHapus