Padapanik.com - Perjuangan Raden Ajeng Kartini sebagai seorang perempuan yang berjuang demi
emansipasi yang di idam-idamkan di jaman itu. Tepatnya di bulan april, Setiap
tahunnya diperingati sebuah hari Kartini sebagai simbol telah tegaknya emansipasi
wanita di Indonesia. Tidak hanya ramai di media televisi atau di media sosial
sekalipun, Perayaan hari kartini juga di sambut baik oleh Mahasiswa-mahasiswi
Ilmu Komunikasi UNISBA yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Public Relations
(HIMA PR) UNISBA. Sejak 2008, Perayaan hari Kartini diadakan setiap tahunnya
dengan sebuah talkshow bertajuk GIRL POWER, Selasa kemarin (22/04) kembali
diadakan Girl Power 2015 dengan tema “Girlgeneration”.
Menghadirkan wanita-wanita yang menginspirasi, Acara ini
membagi 3 segmen Talkshow sesuai dengan kapasitas bintang tamu yang hadir hari
itu. Di segmen pertama, “Emansipasi Wanita dalam dunia kerja” yang mengangkat
isu tentang banyaknya pekerja wanita saat ini yang bekerja dengan
pekerjaan-pekerjaan yang umumnya di isi oleh pria. Meskipun begitu, Para wanita
tersebut harus menghilangkan semua kenyamanan mereka demi profesionalitas
kerja. Mendatangkan Elang Juangsih seorang
Security Wanita di sebuah kampus
swasta, dan Maria Kristianti yang
berprofesi sebagai Supir Taxi Wanita yang bercerita tentang pengalamannya
selama menjalankan profesi, dari berantem sampai di tentang oleh keluarga. “Menjadi
seorang Girl Power yang terpenting bukan hanya harus kuat dari segi fisik, Tapi
juga kuat Mental” ujar Elang. Sedangkan ketika disinggung tentang pekerjaan
supir taxi yang mayoritas diisi oleh pria, Ibu kelahiran jakarta tersebut
mengungkapkan “Saya harus bisa mengerjakan semua pekerjaan, tidak terkecuali
pekerjaan laki-laki, selama itu bisa membiayai hidup saya” dengan nada yang
tegas.
Segmen kedua mengambil tema “Peran Wanita di balik sosok
lelaki sukses”. Tidak hanya emansipasi. Seorang wanita yang menjalankan
tugasnya dengan baik sebagai seorang istri yang mendukung dan membantu suami
sehingga sukses menjadi poin yang sangat menarik di bahas di hari Kartini ini,
Menghadirkan Dr. Sri Lakshmi Thaufiq seorang
dokter spesialis mata dengan berbagai pengalaman luar biasa di dunia
kedokteran, beliau juga adalah seorang suami dari seorang Dokter spesialis yang
juga Rektor di Universitas Islam Bandung.
Selain itu, Girlpower juga turut menghadirkan
Atalia Kamil yang dikenal sebagai
seorang Istri dari Seorang Walikota Bandung, Ridwan Kamil. Selain itu, Beliau juga aktif di berbagai kegiatan
sosial. Suasana semakin menyenangkan ketika mendengarkan sharing dari kedua ibu
menginspirasi tersebut. Selain itu ternyata Teh Ata (Sapaan akrab Atalia Kamil)
sangat mengagumi sosok Popong Otje Djundjunan
atau yang dikenal dengan Ceu Popong yang
dinilainya sangat memegang teguh budaya sunda. Terlepas dari sosok Kartini di masa
lalu, Kartini modern bagi seorang Atalia Kamil adalah Wanita yang berprestasi
dan menginspirasi, dan yang terpenting tidak melupakan kodrat sebagai seorang
wanita.
Segmen dengan tema “Sosok wanita modern” mungkin menjadi
segmen jagoan yang ditunggu-tunggu dari Talkshow Girl Power tahun ini.
Menghadirkan Arina Ephipania atau
yang biasa dikenal dengan Arina Mocca
ini cukup banyak menarik perhatian mengingat jumlah Swinging Friends (Sebutan
fans Mocca) di Bandung sangatlah banyak. Arina banyak bercerita tentang
pengalamannya sebelum dan sesudah bersama Mocca, Tour nya selama diluar negeri
hingga hal-hal lain yang menginspirasi. Meskipun selama sekolah tidak pernah
mendapatkan peringkat kelas yang baik karena kelemahannya di mata pelajaran
Matematika, Tapi Arina mengaku merasa memiliki jiwa seni yang tinggi sejak
kecil. Oleh karena itu, setelah lulus dari jurusan Desain di ITENAS, Arina
memilih melanjutkan hobinya bernyanyi. Sukses sejak muda dan berhasil dengan
hal-hal yang disukai menjadikan Arina seorang sosok Wanita menginspirasi yang merdeka
secara batinnya dan mengikuti kemauannya sendiri.
Karena menurut Arina
“Wanita modern adalah wanita yang bisa mengemukakan pendapatnya dan tau maunya apa”.
Selain Sharing dengan para wanita berprestasi, Event ini
juga diisi oleh Orkes keroncong dari Orkes
Minggoe Sore yang juga vokalisnya adalah seorang perempuan sebagai
perempuan modern yang tidak lupa akan musik daerahnya. Membawakan beberapa lagu
cover dari the beatles dan ditutup
dengan tembang klasik “Sepanjang Jalan kenangan”.
Oleh : Ari
Foto : Feari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar