padapanik.com - Ngobrolin masalah lingkungan, kira-kira apa yang
pertama kali terbesit di pikiran kamu ketika mendengar kata hutan? Hmm...
sebagai warga Indonesia yang sadar benar akan kelestarian lingkungan, pasti isu
kebakaran hutan. Di negeri yang tercinta ini, sebulan terakhir menjadi salah satu memori pahit yang kamu ingat. Ya, musim kemarau panjang yang
terjadi beberapa bulan ke belakang memang berdampak besar terhadap kehidupan
kita. Mulai dari krisis air, kebakaran hutan di berbagai daerah yang mirisnya
dipicu juga oleh orang-orang tak bertanggung jawab atau kondisi tubuh lesu
akibat ‘hareudang’ karena panasnya
terik matahari dan berkurangnya curah hujan.
Menurut informasi yang di kutip dari kompas.com,
fenomena EL Nino yang terjadi di Indonesia berdampak pada beberapa wilayah di
Indonesia yang akan mengalami kemunduran pada jadwal musim hujan yang biasanya
rutin datang di akhir tahun. Buat kamu yang gak tau, EL Nino adalah gejala penyimpangan kondisi laut yang
ditandai dengan meningkatnya suhu permukaan laut (sea surface temperature-STT)
di Samudera Pasific sekitar equator (equatorial
pasific) khususnya dibagian tengah dan timur. Karena lautan dan atmosfer
adalah dua sistem yang saling terhubung maka penyimpangan kondisi laut ini
menyebabkan terjadinya penyimpangan pada kondisi atmosfer yang pada akhirnya
berakiat pada terjadinya peyimpangan iklim.
Lumayan kan, sekarang pengetahuan kamu sedikit bertambah karena membaca
tulisan ini *hehehe. Buat kamu yang pengen tahu lebih banyak tentang EL Nino
silahkan berseluncur diinternet dan cari informasi sendiri. YHA!!!
Kebakaran hutan nampaknya menjadi isu serius di
Indonesia sendiri yang paling terasa akibat adanya perubahan iklim tahun ini.
Sadar tidak sadar, pada akhirnya kebakaran hutan ini berdampak secara pararel
ke berbagai segi kehidupan. Sebagai manusia, hidup di tempat yang nyaman tentu
menjadi sebuah keharusan bukan? Makhluk hidup mana yang rela habitatnya dirusak
saat ia tengah hidup damai dan tentram bersama tanpa mengganggu kehidupan
makhluk lainnya. Masih tergambar jelas beberapa fenomena kebakaran hutan yang
tersebar di berbagai media sosial yang mengakibatkan manusia terganggu dalam
menjalankan aktifitasnya karena kepulan asap yang menjadi teman setia setiap
harinya. Lantas, bagaimana kabar makhluk hidup lain yang dengan nyata
ekosistemnya terganggu akibat lingkungan hidupnya terbakar. Mereka kehilangan
rumah dan mencari tempat singgah baru untuk menjalankan kehidupan barunya.
Nah, sebagai generasi muda yang sadar akan upaya
mempertahan flora dan fauna. SMAN Negeri 1 Bandung mendedikasikan acara
tahunannya yang bertajuk VANAONETARA “The Revival of Great Indonesia”.
Pentas seni yang rutin digelar setiap tahunnya oleh sekolah ini, mencoba
menyadarkan masyarakat akan pentingnya menjaga ekosistem hutan bagi kehidupan
di dunia. Orang Utan menjadi icon
pada kegiatan ini, seperti yang kita tahu hewan langka ini menjadi salah satu
fauna yang habitatnya terganggu akibat adanya kebakaran hutan di Indonesia.
Event
yang berlangsung pada Sabtu 9 November, memang dipenuhi dengan dekorasi orang
utan sebagai simbol kepedulian mereka terhadap lingkungan dan keberadaan hewan
menggemaskan dan berbulu coklat itu. Bahkan, terdapat boneka orang utan yang di dekor
khusus dan berukuran tinggi sekitar 2 meter lebih itu, banyak menarik perhatian
pengunjung untuk sekedar berfoto dan mengabadikan moment di acara Fiesta Boom
Satoe 18th. Acara yang berlangsung di Gor Citra ini juga menyediakan both
makanan juga tersedia bagi pengunjung yang butuh pemadam kelaparan saat acara
berlangsung. Ya, mengingat acara ini mulai dari jam 11 pagi gak mungkin juga
kalo kamu mau menikmati musik dengan kondisi perut keroncongan.
Menjelang malam, berbagai band audisi unjuk gigi
untuk memanaskan suasan panggung yang belum teralu sesak oleh pengunjung. Tidak
hanya itu, beberapa ekstrakulikuler seperti Paduan Suara, Angklung, dan Tari
Tradisonal mewanai panggung dengan sentuhan yang lembut dan enak dipandang.
Suguhan ini dinikmati dengan santai oleh sebagian pengunjung yang duduk di lokasi
acara ditemani hawa sejuk yang dibarengi hujan di kota Bandung siang itu.
Sekitar jam empat menjelang ditutupnya gate utama bagi pengunjung, Juicy Luicy dengan sejumlah personilnya berhasil
menggoyang panggung dan menghadirkan suasana ceria di area penonton. Dengan
gaya khas vokalis yang lincah, band ini sukses membangun suasana interaktif
dengan penonton. Lewat single
teranyarnya yang berjudul "Aku Cinta Dia Yang Cinta Pacarnya", penonton dibuat
bernyanyi dan larut dalam suasana malam minggu di VANAONETARA.
Selepas maghrib, lelaki berambut gimbal Ipang Lazurdi bertugas memanaskan
kembali suasana panggung yang sempat padam dari pengisi acara. Lewat tembang
berbagai tembang hits diantaranya "tentang cinta", "ada yang hilang", dan "sahabat
kecil", penyanyi yang kental dengan suara bergenre
rock itu berhasil memikat pengunjung dengan lagu yang dinyanyikannya dengan
penuh penghayatan.
Setelah suara penonton mulai terkuras oleh lagu-lagu
Ipang, Teater SMAN 1 Bandung tampil menghibur dan mengundang penasaran
pengunjung untuk menonton. Sesuai dengan tema yang diambil, Teater ini
menyisipkan orang utan dan pohon-pohon di sebagian ceritanya. Pertunjukan ini
pun berhasil memecah tawa dengan aksi lucu yang ditawarkan aktor panggung yang
berhasil memainkan perannya dengan baik.
Teriakan para kaum hawa pun terdengar menggema saat Rizky Febrian yang merupakan anak dari
artis kenamaan Sule naik ke atas panggung. Meskipun tidak didapuk sebagai lineup utama dalam perhelatan ini, Rizky
mendapatkan sambutan yang luar biasa dari pengunjung. Hal ini membuat penyanyi
asli Bandung ini tersipu malu dan terlihat gugup saat menyanyikan lagu
pertamanya. Suasana pun mencair ketika, Rizky menyanyikan lagu yang mungkin
sering kamu denger di radio, tv atau bahkan lewat moment yang dibagikan oleh teman dijejaring sosial path. Lewat
tembangnya "Kesempurnaan Cinta", arena Gor Citra dipenuhi oleh suara penonton
yang bahkan nyaris menutup suara Rizky saat bernyanyi karena kerasnya suara
yang dilantunkan pengunjung saat nyanyi bersama. Area stage pun semakin memanas
saat Rizky menggaet salah satu pengunjung wanita untuk naik ke atas panggung
dan mendendangkan lagu "Cinta dan Rahasia" yang dipopulerkan Glenn Fredly dan
Yura.
Bandung menjadi salah satu lokasi manggung favorit,
begitu kata yang dilontarkan oleh Gamaliel, salah satu pentolan grup GAC (Gamaliel, Audrey, dan Cantika).
Grup yang rutin selalu menjadi perbincangan karena keahlian mereka dalam
mendaur ulang lagu dengan aransemen yang memanjakan telinga, tampil apik dengan
koreografi sederhana yang menarik di atas stage.
Perpaduan suara mereka yang berpadu harmoni selalu menjadi daya tarik dan
memberikan nyawa pada setiap lagu yang mereka bawakan. Membuka penampilannya
dengan lagu "Ingin Putus Saja", GAC tak hentinya mengundang decak kagum
pengunjung yang setia berdiri dan ikut bernyanyi. Melihat ramainya antusias
pengunjung, Gamal dan Cantika terlihat
beberapa kali mengabadikan moment pengunjung saat melantunkan lagu mereka
dengan semangat melalui ponsel pribadinya. Grup yang beraliran RN’B tersebut
menutup penampilannya lewat single pertama dari album Stronger, apalagi kalo
bukan BAHAGIA...BAHAGIAA....BAHAGIAAA.....Jalani hidup ini *refleknyanyi.
Menutup malam panjang, Midnight Quickie sukses memecahkan acara Fibosa 18th tahun ini.
Tami yang merupakan female singer
dalam grup ini terlihat anggun dengan dress
putih yang dia kenakan, dan menjadi pusat perhatian kaum adam tentunya. Tak
kalah duo pria bertangan dibalik meja DJ (Jaya&Irsan) yang dengan penuh
semangat memainkan musik dan sesekali memperlihatkan gimmic menarik seperti berdiri di atas meja atau melempar botol air
ke arah penonton. Pada acara ini, Midnight Quickie terlihat sangat siap
menghibur penonton terbukti dengan konsep panggung mereka yang selalu disambut
hangat penonton. Di tengah lagu, penonton rela jongkok dan melompat mengikuti
instruksi Tami yang mengambil komando saat melantunkan lagu yang dibawakannya.
Grup ini seakan menjadi pelengkap bagi pengunjung untuk melampiaskan sisa
energinya dengan bergoyang bersama.
Oleh : Feari
Oleh : Feari
Foto : Aldira
Tidak ada komentar:
Posting Komentar