padapanik.com - Setelah resmi menyandang label mahasiswa pada delapan bulan yang lalu, sebuah Malam Puncak Inagurasi digelar oleh mahasiswa baru Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) 2015 Universitas Islam Bandung (Unisba) di arena Gedung Sasana Budaya Ganesha pada Sabtu, 22 Mei 2016. Event ini menjadi pembuktian atas kekompakan yang selama ini dibangun sekaligus ajang memperkenalkan diri kepada masyarakat luas dengan menunjukan identitas sebagai mahasiswa Fikom Unisba angkatan 2015.
Mengusung tema “Revolution
of Communication” (Revoc), acara yang rutin digelar setiap tahun ini
berusaha memperkenalkan sejarah komunikasi dalam balutan konser musik. Berbagai
nama ahli komunikasi seperti Adinegoro, Harrold Laswell, dan Wilbur Schramm
terpampang pada kertas-kertas yang tergantung rapih di salah satu dekorasi
acara. Didesain sedemikian rupa, area diluar panggung ini seolah menjadi wahana
edukasi bagi pengunjung untuk menelusuri mesin waktu dan mempelajari
perkembangan komunikasi dari waktu ke waktu.
Berbeda dengan lazimnya event
inagurasi yang dikhususkan untuk internal kampus, acara ini bersifat terbuka
untuk umum dengan menyuguhkan line up
artis dengan genre beragam. Acara Revoc terlihat mulai ramai saat Kelompok Penerbang Roket (KPR) yang didaulat
sebagai salah satu guest star membuka
penampilannya. Nama John Paul Patton, Rey Marshall, dam Viki Vikranata yang
kini tengah mengudara bak roket, berhasil memanaskan panggung dan menyebarkan
energi semangat ke area penonton. Trio rock
ini nampak berhasil memanjakan penonton dengan membawakan tembang
andalannya Mati Muda dan sejumlah lagu hits lain miliknya.
Seusai dihibur dengan nunansa musik beraliran rock, penonton kembali dimanjakan dengan
penampilan cantik dari Danila Riyadi
yang nampak anggun mengenakan kemeja putih dan memainkan pianika pada beberapa
nomor lagunya. Danila yang setahun belakangan ini cukup sering melanglang buana
di berbagai acara pensi kampus, terhitung sukses mewarnai acara Revoc dengan lantunan
suara khasnya. Menyanyikan beberapa lagu seperti Junko Furuta, Berdikstrasi,
Terapaut Oleh Waktu, Senja di Ambang Pilu. Musisi muda berkulit putih itu juga
menyelipkan sebuah pesan kepada penonton yang hadir untuk lebih aware dan menghargai wanita, mengingat maraknya
kasus kekerasan seksual di Indonesia belakangan ini.
Berlanjut menuju line up
selajutnya, suasana sedikit mencekam pun tiba-tiba terasa saat Sarasvati
menembangkan potongan bait lagu Lengser
Wengi dari balik panggung. Sebagian penonton yang penasaran terlihat mulai merapat
ke area tengah panggung untuk meyaksikan aksi Risa Sarasvati beserta bandnya lebih dekat. Tidak diduga, sesosok
makhluk berambut panjang dan mengenakan kostum putih naik ke atas panggung dan
berhasil menakuti sejumlah penonton wanita yang hadir kala itu. Bermaksud
menciptakan perasaan merinding pada penonton, aksi Sarasvati ini menjadi
kejutan kecil yang meramaikan acara Revoc yang untungnya tidak bertepatan di
malam jum’at. Dalam kesempatan itu, Risa Sarasvati juga mengucapkan rasa
syukurnya atas penghargaan dan pencapaian yang telah diraih karena hari itu
bertepatan dengan perayaan ulang tahun Sarasvati Family yang ke-10.
Semakin malam, suasana area panggung terlihat semakin
meriah dengan hadirnya musisi yang mayotitas digemari oleh kaum adam penyuka
musik blues. Ya... Gugun Blues Shelter menjadi salah satu line up artis yang sukses menghentak panggung malam itu. Tampil
dengan formasi yang baru, permainan musik berkelas berhasil disajikan ketiga
personil tersebut. Betotan bass yang dimainkan oleh Fajar Adi Nugroho berpadu
apik dengan permainan gitar dari sang vokalis (Gugun). Kepuasan penonton nampak
dari nyaringnya riuhan penonton saat ketiga personil tersebut menutup penampilannya.
Tampil sebagai grup band terakhir, Mocca yang memiliki kedekatan khusus
dengan kota kelahirannya (Bandung) nampaknya tidak pernah kehilangan
penggemarnya. Meski membawakan lagu yang didominasi bahasa inggris, suara yang
dilantunkan oleh adik kandung Dewi Lestari ini selalu berhasil menyihir
penonton untuk sekedar bersenandung atau bernyanyi bersama di sepanjang bait
lagunya.
Menutup perhelatan Revoc, tren musik Electronic Dance Music (EDM) sepertinya
dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk mendatangkan aktor sekaligus DJ Herjunot Ali. Pemeran Jafran dalam
film 5cm ini tak kalah sukses menghipnotis penonton lewat kepiawaianannya dalam
memainkan jari jemarinya di balik meja DJ. Bermain selama kurang lebih satu
jam, Junot tampil begitu atraktif dan sesekali maju ke depan panggung dan
menunjukkan sedikit kebolehannya menggoyangkan badan. Sebagai line up penutup, Junot berhasil tampil
memukau dan memberikan kesempatan bagi penonton untuk menyalurkan energinya
dengan berdansa dan bergoyang menikmati setiap alunan musik bernuansa upbeat yang dimainkannya.
Penulis :
Penulis :
Feari @fearikrisna, salah satu mahasiswa tingkat akhir yang datang ke acara maba...Foto :
Rizal @rizalrmdhn, fotografer siap cepat di beberapa media online..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar