Banner

9 Hal menarik kenapa kalian nyesel gak datang ke DWP 2016

|

padapanik.com - Festival Musik Elektronik, Djakarta Warehouse Project (DWP) 2016 telah berlangsung pada  9-10 Desember 2016 lalu di Jiexpo Kemayoran Jakarta. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, acara yang di promotori oleh Ismaya Live ini selalu sukses menghibur partygoers yang hadir di setiap tahunnya. Hal yang wajib bagi penikmat musik EDM atau partygoers untuk hadir pada setiap gelaran ini diselenggarakan. Banyaknya momen-momen dan experience yang berbeda pada tiap tahunnya membuat DWP 2016 ini sayang untuk dilewatkan. Berikut hal-hal menarik yang Padapanik.com dapatkan di Djakarta Warehouse Project 2016:

1. EDM Festival Terbesar se-Asia
Festival musik dance Djakarta Warehouse Project (DWP) telah terselenggara beberapa waktu lalu. Pada edisi kedelapannya, festival yang memiliki semangat “dance for peace and harmony” ini diklaim sebagai yang terbesar di Asia. Hal ini terlihat dari line up artis yang didatangkan, panggung dan lightning yang megah, venue festival, serta jumlah penonton yang membuat DWP 2016 ini berhasil menjadi pionir EDM festival di Asia. Promotor DWP, Ismaya Live, menyebut DWP 2016 adalah ajang terbesar sepanjang sejarah gelaran ini. DWP dimulai dari festival di sebuah diskotik bernama Blowfish Warehouse Project, lalu berubah menjadi DWP seiring berjalannya waktu.

2. Line Up Beragam Yang Mengedukasi
Tahun ini Djakarta Warehouse Project diramaikan oleh 33 DJ mancanegara dan 24 DJ lokal yang tampil menghibur penggila pesta di DWP 2016. DJ-DJ tersebut antara lain Alan Walker, Blasterjaxx, Brennan Heart, Carl Cox, Christina Novelli, Destructo, DJ Snake, G.T.A, Hardwell, Hot Since 82, Jason Ross, KSHMR, Lost Frequencies, MaRLo, Martin Garrix, Rudimental, Snakehips, Tiga, Tokimonsta, Ummet Ozcan, Valentino Khan, W&W, Yellow Claw, Yves V, dan Zedd. DJ lokal juga turut meramaikan seperti Aydra, Dipha Barus, Devarra, DJ w.W dan banyak lagi lainnya. Dengan berbagai genre yang dibawakan masing-masing DJ tersebut membuat DWP kali ini lebih mengedukasi dalam memberi pengetahuan musik elektronik. Bahkan Ismaya Live memberikan experience baru dalam electronic dance music scene dengan membuat stage khusus “The Darker Side” untuk musik dance yang lebih gelap yang dipimpin oleh DJ legendaris Carl Cox, serta Hot Since 82 dan Tiga.

3. Panggung Yang Semakin Megah
Tahun ini, DWP menyajikan tiga panggung utama, yakni pada malam pertamanya yang terbesar adalah Garudha Land yang berlokasi outdoor dengan sosok burung garuda raksasa dengan sayap terbentang sepanjang sekitar 30 meter yang berfungsi sebagai layar yang memantulkan visual dan tata cahaya mempesona untuk melengkapi keseruan penampilan para DJ. Sedangkan dua panggung lainnya, Neon Jungle dan Cosmic Station berada di dalam ruangan. Untuk malam kedua, meski berlokasi sama, namun kedua panggung indoor tadi berganti nama. Yang satu dinamakan Life in Color Kingdom, dan yang lainnya diberi nama The Darker Side. Pada DWP 2016 ini, Garudha Land berevolusi menjadi lebih besar dan megah dengan tata cahaya yang memukau, efek visual, piroteknik, dan kembang api yang spektakuler, dan sound system yang mengagumkan. Tahun ini ada 1630 Panel LED di panggung tersebut yang membuat semakin megah dibanding tahun-tahun sebelumnya.

4. Rekor Penonton Terbanyak
Djakarta Warehouse Project tahun ini berhasil mencatatkan rekor baru dalam hal pengunjung yang hadir dalam dua hari penyelenggaraannya. Total partygoers yang hadir mencapai angka 90 ribu pengunjung. Ini merupakan pengunjung terbanyak selama gelaran DWP berlangsung. Rekor sebelumnya sebanyak 77 ribu pengunjung yang terjadi pada DWP tahun 2015. Hal ini dikarenakan festival EDM terbesar se-Asia ini telah menancapkan eksistensinya di kancah internasional sehingga banyak turis luar negeri yang berbondong-bondong untuk hadir di DWP 2016. Terlihat DWP kali ini diprediksi telah menambah penerimaan devisa negara sekitar Rp. 200 miliar. Banyak pengunjung di antaranya berasal dari Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Jepang, India, Kanada, Australia, hingga Amerika Serikat. DWP 2016 yang diusung Ismaya Live memang berhasil menjadi magnet bagi penggemar dance music dari berbagai belahan dunia.  

5. Mannequin Challenge Terbesar se-Asia
Sementara DJ Yves V sukses mengajak ribuan penontonnya melakukan aksi manequin challenge. Sebelum tampil, Yves V dan DWP 2016 telah mengumumkan lewat akun Instagram keduanya bahwa akan membuat mannequin challenge terbesar di Asia. Saat tampil di panggung utama Garudha Land, Yves V pun memulai aksinya kemudian mengajak 40.000 penonton yang hadir untuk siap-siap mematung. Puluhan ribu penonton yang memadati area depan panggung pun mematung setelah menerima aba-aba. Resident DJ Tomorrowland ini pun melancarkan mannequin challenge dan sukses menjalankannya menjadi yang terbesar di Asia.

6. Lagu Yang Sering Dimainkan
Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, setiap DJ pasti memiliki lagu crowd pleaser untuk para penontonnya khususnya di DWP 2016 ini. Lagu-lagu tersebut merupakan lagu popular yang sering diputar di radio atau sedang hype saat ini. Menurut tim padapanik.com yang hadir selama 2 hari pegelaran DWP 2016 ada beberapa lagu yang hampir sering dibawakan oleh DJ-DJ yang tampil di DWP 2016 seperti Closer-nya The Chainsmokers, Let Me Love You yang dinyanyikan oleh Justin Bieber dan DJ Snake, hingga This is What You Came For-nya Rihanna featuring Calvin Harris serta yang sedang viral dijadikan theme song mannequin challenge di media sosial saat ini yaitu Black Beatles yang dinyanyikan oleh rapper asal Amerika Serikat Rae Sremmurd dan Gucci Mane. Yang mengejutkan tim padapanik.com adalah dibawakannya lagu dari rapper berbakat Indonesia, Rich Chigga yang berjudul Dat Stick oleh DJ-DJ ternama seperti Yellow Claw dan Snakehips.

7. Cuaca Yang Bersahabat
DWP 2016 sukses memuaskan penonton dengan cuaca yang benar-benar mendukung. Di hari pertama cuaca cerah namun sempat gerimis sebentar di hari kedua. Tetapi bukan masalah besar karena penonton masih tetap bisa menikmati aksi di ketiga panggung hingga akhir acara DWP 2016 berakhir. Terakhir kali DWP mengalami hujan besar yaitu pada tahun 2013. Pada saat itu venue-nya di Ecopark Ancol yang beralaskan tanah sehingga membuat banyak genangan dan lumpur dimana-mana. Namun sejak pinah ke Jiexpo tahun 2014, cuaca selalu mendukung dan hujan yang turun pun hanya sesaat tidak berarti besar bagi penonton. Dengan cuaca yang bersahabat menjadikan DWP 2016 lebih enjoy untuk dinikmati.

8. Pesta Cat Terbesar di Dunia
Hari kedua DWP 2016 dibuat lebih meriah dengan kehadiran panggung spesial dari pesta cat terbesar di dunia yaitu Life in Color dengan mengusung tema Life In Color Kingdom. Life in Color Kingdom adalah panggung dengan dekorasi kepala singa yang juga dipenuhi dengan gimmick 13,000 galon cat yang disiram ke pengunjung. Panggung yang didatangkan langsung dari Miami, Amerika Serikat, ini sukses membuat penonton basah dengan cat warna-warni saat menyaksikan DJ favoritnya beraksi di atas panggung. Dengan siraman berliter-liter cat dari bagian depan panggung dan dari para penari berkostum robot yang menembakkan cat dari dua pipa raksasa di panggung berhasil memberikan pengalaman yang unik di DWP 2016. Stage ini pun bukan hanya sekedar menyiramkan cat warna-warni kepada penonton, namun memiliki alur cerita seolah sedang dalam petualangan yang dinarasikan setiap pergantian DJ yang akan tampil. 

9. Berkibarnya Bendera Merah Putih
Sesuai dengan tema yang diusung DWP tahun ini yaitu “Dance for Peace and Harmony”, banyak DJ yang mengibarkan bendera kebangsaan kita yaitu merah dan putih disela performnya. Ditengah banyaknya isu yang menggoyah kebhinekaan bangsa kita saat ini, Ismaya Live selaku promotor pun berusaha mempersatukan bangsa ini melalui DWP 2016. Hampir seluruh DJ yang perform baik intrernasional maupun lokal mengibarkan bendera Indonesia ditengah penampilannya seperti Yellow Claw, DJ Snake, W&W, Dipha Barus dan masih banyak lainnya yang membuat rasa haru dan bangga bagi partygoers berkebangsaan Indonesia yang hadir saat itu.

Penulis dan Foto:
Dwiki Amanda @iamdewe, Penikmat DWP garis keras.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar