Banner

Banner

ADVERTISE

Pengabdi setan, film horor kembali ke box office..

|

www.padapanik.com - Setelah cukup lama meredup, akhirnya film horror Indonesia kembali bangkit dan sukses menjadi perbincangan hangat di kalangan para pecinta film. Hal itu terbukti dari keberhasilan yang diraih beberapa film bergenre horror seperti The Doll 2 dan Danur yang kini bertengger di jajaran film Box Office Indonesia tahun 2017. Tak kalah mengejutkan, bahkan film Danur sendiri berhasil mencatatkan sejarah  dengan meraih jumlah penonton sebanyak 2,692.957 orang dan masuk ke jajaran delapan sebagai film terlaris sepanjang masa di Indonesia.

Kali ini, bioskop Indonesia kembali dihiasi oleh film horror yang tak kalah menyeramkan bahkan digadang-gadang akan meraih kesuksesan yang lebih dari film Danur. Tidak mengherankan memang, kalo spekulasi itu muncul, karena film garapan Joko Anwar selalu punya cita rasa yang khas di mata para penonton.

Me-reboot film dengan judul yang sama, Pengabdi Setan hadir dengan menawarkan suguhan plot berbeda. Mengangkat kisah tentang keluarga yang tinggal di hutan terpencil, keempat bersaudara Rini (Tara Basro), Tony (Endy Arfian), Boni (Nasar Anuz), Ian (M. Adhiyat),hidup bersama Nenek, Ayah (Aditya Bront Palarae), dan Ibu (Ayu Laksmi) mereka. Keluarga tersebut mengungsi ke rumah tua milik sang Nenek karena beberapa tahun terakhir tengah mengalami kesulitan keuangan.
Berlatar belakang tahun 1981, sang Ibu diceritakan mengalami sakit misterius yang membuat dia hanya mampu terbaring di tempat tidur. Ibu sendiri sudah tiga tahun sakit parah hingga akhirnya meninggal dunia. Ibu diceritakan sebagai seorang penyanyi yang karirnya sudah meredup di masa akhir hayatnya. Hal itu juga yang membuat keluarga tersebut tak mampu merawat Ibu dengan layak di rumah sakit.

Di awal cerita, film ini memberikan persepektif Ibu yang dipandang berbeda oleh setiap anaknya. Sebagai kakak tertua, Rini dan Tony dinilai punya hubungan yang cukup baik dengan sang Ibu. Di kala sang Ibu membutuhkan bantuan, Rini selalu sigap menolongnya. Begitupun Tony yang memiliki kebiasaan menyisir rambut sang Ibu dan menemaninya sebelum tidur. Namun, hal tersebut berbanding terbalik dengan, Bondi dan Ian yang tak punya nyali untuk menemani atau sekedar masuk ke kamar Ibu. Di satu sisi mereka ingin sang Ibu sembuh tapi  di sisi lain mereka enggan untuk menatap paras Ibu yang semakin meyeramkan.

Berselang satu hari setelah kepergian Ibu, Ayah terpaksa merantau ke kota untuk mencari nafkah dan meninggalkan keluarga kecilnya di rumhauntuk sementara.  Dari sinilah konflik mulai muncul karena rupanya kematian sang Ibu telah mengundang hal-hal ghaib dan membuat suasana rumah menjadi mencekam. Siapa sangka pada akhirnya, keluarga tersebut harus menerima terror dengan kembalinya sosok sang Ibu yang kini kembali pulang untuk menjemput. Film ini pun mengisahkan tentang bagaimana Rini, melindungi Nenek dan adik-adiknya dari terror pasca sang ayah meninggalkan rumah.

Atmosfer mencekam dalam film ini sendiri sudah terbangun pada sepuluh menit pertama film di mulai. Dari awal sampai akhir film, berbagai adegan menyeramkan disuguhkan dengan sangat rapih. Mskipun beberapa adegan klasik seperti sosok hantu muncul di cermin masih dimainkan dalam film ini. Selain itu, jokes-jokes mengocok perut yang dihadirikan dalam film ini dihadirkan pada porsi yang pas sehingga tidak mengurangi  esensi seram dari film ini.

Pengambilan backround cerita dalam film ini juga nampaknya sedikit terpengaruh dari template horror James Wan, seperti cerita tentang keluarga yang begitu mudah disusupi kekuatan hitam karena kurangnya iman pada setiap anggota keluarga. Ditambah cerita tentang sekte yang tak kalah menarik dan menjadi salah satu twist dalam film ini.

Sekilas, film ini mengingatkan saya dengan film Jalangkung atau Kuntilanak yang sukses buat merinding dan seisi bioskop menjerit keras. Ditambah kepiawaian aktor dan aktris yang sangat natural dalam memainkan perannya. Satu kalimat yang terbesit setelah menonton film ini adalah “Sudah lama saya tidak melihat film horror Indonesia sekeren ini”. Jadi buat kamu yang masih penasaran, silakan datangi bioskop terdekat untuk mengenal sosok sang Ibu lebih dekat!

Penulis :
Feari Krisna @fearikrisna

No comments:

Post a Comment