Banner

Review Avengers Infinity War : MCU vs Prediksi

|

Ini adalah konten spoiler, jadi yang belum nonton segeralah nonton lalu mari berdiskusi di kolom komentar :)

padapanik.com - Sejak tahun 2008, Marvel Cinematic Universe membangun dengan sangat sabar timeline film-film mereka. Setiap superhero di mulai dengan konflik skala  kecil meskipun tetap saja rumit. Setelah 10 tahun, akhirnya MCU sampai ke timeline film terbesarnya. katanya ada 60 orang lebih pemeran utama dengan kualitas pemain top dan franchise superhero yang super mahal. Hype Infinity War membuat akhir bulan april terasa sangat lama. 
Sebuah ancaman makhluk luar angkasa bernama Thanos (Josh Brolim) yang berniat menyeimbangkan kehidupan alam semesta dengan membunuh setengah dari populasi menjadi ancaman terbesar bagi para Superhero. Avengers yang kini sudah terpisah menjadi dua kubu dan kelompok Guardian of the galaxy hingga militer Wakanda bergabung untuk mengalahkan Thanos. Makhluk ungu raksasa tersebut bisa saja menjalankan misi nya dengan mudah kalau berhasil mengumpulkan 6 Infinity stone yang tersebar di berbagai tempat. Jika semuanya batu terkumpul, maka akan menjadi mimpi buruk bagi alam semesta. Apakah para superhero bisa menghentikannya? 
Film ini punya daya tarik luar biasa. Bagaimana mungkin trailer mereka di tonton hingga hampir 200 juta penonton. Sejak saat itu, Youtube di penuhi konten reaksi, preview, bedah trailer, prediksi dan informasi seputar Infinity war. Menjelang film saya merasa khawatir apakah film ini akan tidak akan ada kejutan? Mengingat semua prediksi nya masuk akal dan beralasan. Apakah film ini masih menarik untuk saya tonton? 

Sayangnya lagi-lagi marvel berhasil. 80 persen dari prediksi yang saya nonton di youtube ternyata tidak tepat. Marvel punya cara lain untuk menyusun skenario yang tidak mudah ditebak oleh para fans nya. Terutama adalah soal "Soul Stone" yang tidak ada satu pun ulasan yang berhasil menebak (sejauh yang sudah saya baca dan nonton). Serta berbagai tebakan-tebakan lainnya. 

Mari kita bedah, Film berdurasi 2 Jam 30 menit ini sangat kompleks dan padat. Inti cerita utamanya berpusat pada pengenalan Thanos sebagai seorang Villain yang jahat, realistis namun film ini juga mengangkat sisi rapuhnya. Kelebihan MCU selama ini adalah menghadirkan villain kuat yang kekuatannya logis dan tidak berlebihan. Thanos berhasil mencuri perhatian dengan visi nya tentang keseimbangan alam semesta.

Fokus kedua adalah kisah Romansa antara Wanda Maximorf / Scarlett Witch dengan Vision. Sejak Civil war, kedekatan keduanya mulai dibangun dan di Infinity war entah bagaimana tiba-tiba mereka menjadi sepasang kekasih dan vision bisa berubah wujud menjadi manusia. Karakter Wanda yang rapuh diperankan semakin matang dan apik oleh Elizabeth Olsen. Di film ketiga kemunculannya ini, Elizabeth dan Wanda sepertinya sudah menyatu.

Kembali ke durasi, film ini memang sangat ambisius untuk menyatukan banyak sekali karakter dalam satu film sehingga ada banyak cerita yang terburu-buru, Sedangkan di beberapa cerita lain terkesan kelamaan sehingga pembagiannya tidak begitu optimal. Tidak seperti film marvel biasanya. Misalnya scene berkumpulnya di Wakanda yang terlalu cepat sehingga MCU tidak sempat mempresentasikan kelebihan tangan vibranium baru milik "Winter Soldier" yang sepanjang film hanya fokus menembak atau shield baru Steve Rogers yang sepertinya tidak terlalu banyak berguna sepanjang film. Dalam cerita ini, kita bisa melihat betapa lemahnya Hulk Buster yang sepanjang film kehilangan daya tariknya. Fokus cerita yang terlalu terburu-buru juga ada di scene masa lalu Gamora & Thanos yang terlalu singkat. Layaknya film-film Marvel biasanya, ada banyak hal yang harus dijelaskan. Seandainya selesai film ada sesi QnA dengan sutradara haha. 


Keunggulan yang dimiliki film ini adalah pengetahuan dan pendalaman penonton soal karakter superhero nya. Film ini berubah tone warna ketika memasuki scene Guardian of the galaxy membuat penonton diingatkan kembali. Pendalaman masing-masing karakter menimbulkan efek komedi yang dahsyat. Ego vs Ego adalah permainan klasik MCU dalam membangun komedi nya namun tetap saja berhasil misalnya pertemuan Thor dan Star Lord atau perdebatan antara Tony Stark, Star Lord dan Dr Strange ketiganya adalah leader yang datang dengan ego masing-masing. Pertumbuhan Groot menjadi Teen Groot juga menghasilkan sumber komedi yang seru dimana sifat Groot juga ikut berubah menjadi remaja bandel yang sulit diatur. 

Selanjutnya adalah pertumbuhan karakter. Presentasi soal pertumbuhan masing-masing karakter jelas sekali terlihat pada Dr Strange yang di kemunculan ketiga nya penuh kejutan dengan kemampuan sihir yang semakin matang atau Scarlett Witch yang semakin mampu mengendalikan kekuatan besarnya. Selain itu, teknologi Tony Stark yang tidak pernah kehabisan ide untuk membuat penonton takjub juga menjadi daya tarik. Sisanya cukup random, entah kenapa Vision menjadi sangat lemah padahal potensi kekuatannya harusnya sangat membantu. Disisi lain, Falcon dan Black Widow bahkan bisa menghajar anggota Black Order. Sungguh sangat membingungkan.

Tadinya saya berfikir "Infinity War" akan menjadi akhir dari sesi MCU dan memulai perjalanan baru di Avengers 4 tahun depan. Nyatanya, Spekulasi, antusias dan review-review yang banyak tadi sepertinya akan semakin lebih lagi mengingat Infinity War menyisahkan lebih banyak tanda tanya yang seru untuk didiskusikan. 

Film ini tadinya diberi judul part 1 dan part 2 nya tahun depan, Namun beruntung MCU membagi 2 film ini secara rapih sehingga judulnya dirubah. Tenang saja karena penggalannya tidak seperti bersambungnya sinetron. Kamu tetap bisa nonton salah satu nya tanpa ada ending yang menggantung yang membuat kamu terpaksa nonton film selanjutnya. Tapi kemungkinan nya cuma nonton satu sih gak mungkin, saya sih tidak sabar menunggu tahun depan. 

9/10

Penulis : 
Ashari @arhieashari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar