Banner

Aquaman : Film DCEU yang layak di puji

|

padapanik.com - Setelah menonton Justice League (2017), rasanya harus berpikir berulang kali untuk menonton lagi film dari DC Extended Universe (DCEU) atau tetap menonton dengan ekspetasi yang rendah. Review jelek dan kritikan tajam memang sudah biasa di terima oleh film-film DC. Bagaimana kita harus percaya dengan film Aquaman? DCEU memang berhasil menggambarkan Jason Momoa sebagai sosok Aquaman, namun apa yang ditampilkan Justice League seperti gagal mempromosikan betapa menjanjikan nya karakter ini. Kebimbangan makin meninggi ketika mengetahui "James Wan" yang terpilih menjadi sutradara film tersebut. Bagaimana mungkin sebuah film superhero dipercayakan kepada seorang sutradara film horor? 

Tapi optimisme dari DCEU tentang film Aquaman ini memang patut diacungi jempol. Film Aquaman memang terasa jauh lebih banyak mendapat porsi promosi ketimbang Shazam (2019). Bahkan trailer nya di buat beberapa kali dengan durasi panjang, sebuah kerja keras untuk meyakinkan fans nya kembali percaya dengan film-film garapan DCEU. 

Kisah Arthur (Jason Momoa) anak dari Ratu atlantis, Atlanna (Nicole Kidman) dan Penjaga mercusuar Thomas Curry (Temuera Morisson) hasil cinta terlarang dari makhluk lautan dan makhluk permukaan. Arthur tumbuh menjadi sangat kuat dan dikenal dengan nama "Aquaman" sebagai superhero lewat media sosial. Arthur kemudian dihadapkan dengan dua pilihan dimana ia sudah betah menjadi makhluk permukaan (manusia biasa) yang melindungi manusia atau kembali ke Atlantis untuk melawan adik nya King Orm (Patrick Wilson) dan merebut tahta kerajaan demi perdamaian. 

Film ini memulai dengan animasi CGI yang menjanjikan. Jika kalian suka dengan penggambaran keindahan bawah laut, seperti di film finding nemo (2003), kalian pasti suka dengan animasi bawah laut dari Aquaman yang tentunya lebih real daripada film animasi. Saya sarankan menonton dengan format 3D karena sensasi dibawah laut nya sangat menyenangkan dan beberapa scene memang sepertinya diutamakan untuk 3D.


Sebagai film perdana, karakter Arthur dibuat sangat detail, diperankan setidaknya 7 pemain (mulai dari umur 3 tahun sampai dewasa). Meskipun setelah dewasa, karakter Arthur terlihat ditengah-tengah antara karakter Hero atau Anti-Hero. Mungkin karena terbiasa hidup di laut, jadi karakter nya sedikit keras dan dingin. Setidaknya, Jason Momoa berhasil memerankan Aquaman dengan sangat baik. Sebagian besar jokes juga di titik beratkan pada slengean nya karakter Arthur. 

Konflik pada film ini terbagi atas beberapa kepentingan. Konflik utama antara Aquaman dan King Orm dalam mempertaruhkan tahta kerajaan, diganggu oleh Manta (Yahya Abdul-Mateen) yang ingin membalaskan dendam. Selain itu, petualangan menemukan Trisula Legenda juga mendapat porsi yang sangat panjang di film. Terhitung ada 4 kali scene fighting dalam film ini, Wajar saja kalau durasi film nya sangat panjang (menurut IMDB durasinya 2 jam 23 menit, durasi tersebut belum melewati proses sensor) Spoiler! Ada satu scene yang disensor tapi di cut dengan sangat kasar, cukup ngeselin. 

Sebenarnya film ini sangat cocok untuk anak-anak. Banyak adegan klise tentang superhero yang masih saja ditunjukan, seperti bullying di masa kecil, tujuan superhero untuk melindungi banyak orang, menjadi orang yang terpilih, menyelamatkan anak kecil yang hampir menjadi korban kekacauan dan lain-lain. Selain itu adegan fighting nya sangat menghibur. Satu lagi, karena ini di sutradarai oleh James Wan (sutradara yang terkenal dengan film - film horor) maka bersiap-siap dengan adegan kejut ala film horor. 

8/10

Penulis :
Ashari @arhieashari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar