Banner

Belajar dari Film The Fault In Our Stars : Understanding For Your Partner!

|


padapanik.com - Pernah gak sih nonton film sampai bikin nangis kejer.  Gara-gara sangking romantis dan sedihnya film yang kamu tonton? Jika pernah, aku dan kamu ada di posisi yang sama. Mungkin dari kalian, sudah pernah atau bahkan berkali-kali nonton film yang satu ini. Yaps! "The Fault In Our Stars" Film yang diadaptasi dari novel karya John Green emang sering masuk ke dalam rekomendasi list film.  Apalagi untuk kamu yang suka genre romance. Dari poster filmnya aja sudah ketahuan jika film ini adalah film bucin. Namun, bucin yang ada di film ini  disajikan dengan takaran yang pas dan gak berlebihan.

Kalau kamu pernah nonton film Divergent, ada karakter tokoh kakak beradik yang diperankan oleh Ansel Elgort dan Shailane Woodley sebagai Tris dan Caleb. Nah, di film The Fault In Our Stars mereka kembali bersanding bukan sebagai saudara melainkan sebagai pasangan kekasih.

Film The Fault In Our Stars disutradarai oleh Josh Boone ini mendapatkan banyak penghargaan sebanyak 21 penghargaan.  Dan sudah mendapatkan rating epic di situs IMDb yaitu 7.7 dari 10.

Film ini  dibuka dengan karakter seorang remaja bernama Hazel Grace Lancaster [Shailane Woodley] yang tinggal di kota bernama Indianapolis. Hazel adalah remaja yang memiliki penyakit kanker tiroid stadium 4 yang sudah mengalami penyebaran sampai paru-paru.

Hazel pernah nyaris tewas tapi karena keajaiban tuhan dan mungkin tuhan melihat kasih tulus dari seorang keluarganya akhirnya Hazel hidup kembali.

Mungkin Hazel juga paham akan kondisi orang tuanya yang sangat berat jika kehilangan Hazel. Maka dari itu Hazel mampu bertahan untuk hidup. Kehidupan terus berjalan.  Hazel  menjalani hidup sebagai remaja yang bergantung pada tabung dan selang guna membantunya dalam bernapas.

Hazel yang dikira depresi oleh Ibunya, Frannie akhirnya mendesak Hazel untuk mengikuti sebuah komunitas atau perkumpulan pasien kanker dengan tujuan agar bisa mempunyai teman dengan kondisi yang sama.

Di perkumpulan inilah Hazel bertemu remaja tampan bernama August Waters[Ansel Elgort]. August adalah remaja yang harus kehilangan kakinya karena penyakit kanker tulang.
Pertemuan mereka seakan membawa kode dalam hubungan romantis. Pendekatan mereka diawali dengan August yang mengajak Hazel untuk kerumahnya.  Rupanya mereka mempunyai hobi yang sama yaitu membaca buku favorite mereka masing-masing.

Dari sebuah rekomendasi buku yang diberikan Hazel yaitu An Amperial Afflication untuk August,  August juga memberikan rekomendasi buku dengan judul Counter Insurgence.

Dari buku mereka akhirnya menjadi dekat dan memiliki kekaguman pada masing-masing. Hazel dan August saling mengirim pesan satu sama lain.

Dari pendekatan itu akhirnya mereka saling jatuh cinta. August mulai mengabulkan cita-cita perempuan dengan tabung dan selang, yang ingin bertemu dengan penulis buku favorite Hazel untuk menanyakan ending dari buku tersebut.

August yang sangat mencintai Hazel merasa senang jika bisa mengabulkan apa yang diminta perempuan pujaan hatinya.  Hingga  petualangan cinta mereka dimulai di Amsterdam.
Tapi sayangnya perjalanan tak seindah yang dibayangkan, Hazel dan August akhirnya terkejut dengan perlakuan sang penulis buku terlaris saat itu.

Bagaimana bisa? Seorang penulis terkenal tidak punya sikap sopan santun sedikitpun. Walaupun Hazel tidak memperoleh jawaban akhir dari penulis favoritnya tapi dia tak merasa hampa saat kembali ke kota asalnya.

Hazel merasa bersyukur bisa menghabiskan waktu bersama pria yang dia cintai yaitu August Waters.  Kejadian itu adalah sebuah anugrah yang sangat berharga untuk pasangan unik ini.

Lagi-lagi film ini emang bikin nangis kejer.  Aku kira, kisah cinta mereka akan berlangsung lama hingga ending. Tapi ternyata tidak. August pergi meninggalkan Hazel untuk selamanya. Film ini membuat kita belajar tentang mengerti satu sama lain dengan pasangan atau partner dalam hidup kamu.
Mengerti bagaimana keadaan yang ada. Ikhlas menerima apa yang harusnya kita terima. Sebagai pasangan sejati menerima kekurangan adalah sikap masterpiece untuk kita semua. Dari film ini akhirnya kita mengerti, bahwa semesta itu selalu mempunyai kejutan.

Dimana August yang lebih dulu pergi meninggalkan Hazel, tapi Hazel mampu menerima dan merelakan kepergian August seakan itu adalah jawaban manis dari pertanyaan-pertanyaan Hazel pada kehidupannya.

Poin terpenting dalam novel yang dikemas film ini adalah bahwa dalam kehidupan kita gak bisa untuk menghindari yang namanya sakit. Kecewa, sedih, gelisah dan perasaan lainnya pasti ada.  Yang namanya true love pasti mampu mengatasi kesulitan. Disaat August dan Hazel saling mengetahui keadaan satu sama lain, tapi mereka memilih bertahan untuk hidup bersama.

Walaupun, salah satu dari mereka harus pergi.  Pilihan itu yang membuat mereka paham akan semangat hidup.

Mungkin kamu ngerasa sehat hari ini? Tapi kita gak bakal tahu, untuk mengatakan ke Bumi bahwa kita akan hidup lama.  Menikmati dan menghargai setiap momen yang ada merupakan hal yang tidak bisa ditukar oleh  apapun.

The Fault In Our Stars adalah film yang wajib untuk kamu tonton. Ini bukan drama bucin yang klise, film ini menciptakan kisah dimana bukan persoalan orang dengan penyakit serius yang meminta belas kasihan saja. Tapi kisah ini dikemas dengan kisah cinta sejati antara August dan Hazel yang mencari kesembuhan dalam bentuk yang lain.

Selain ending yang sulit di lupakan, The Fault In Our Stars ini juga dikemas dengan proporsi cerita yang berbeda, sehingga untuk kamu yang menonton film ini dijamin deh gak akan bosen. Jika kamu termasuk orang yang tangguh dan jarang nangis. Aku tantang kamu untuk menonton film ini. 

Penulis :

Sri Rahayu, @rahayuesri09_

1 komentar:

  1. yahhh kena spoiler deh :( tapi jadi makin pengen nonton filmnya

    BalasHapus