Banner

GENK KOSAN IMPERFECT YANG RUSUH. REVIEW IMPERFECT THE SERIES (2021)

|

padapanik.com - Keberhasilan film dan buku "Imperfect" karya Meira Anastasia dan Ernest Prakasa menjadi salah satu contoh penulisan drama komedi yang sangat tepat dan cocok untuk pasar Indonesia. Bahkan, Imperfect (2019) bisa dikatakan menjadi film Ernest Prakasa yang paling bisa bersaing dengan karya film terbaiknya, Cek Toko Sebelah (2016). Ernest prakasa meyakini film komedi dengan drama yang menyentuh menjadi formula yang paling tepat untuk Indonesia. hal ini cukup tepat karena untuk era ini, sepertinya masih sangat sulit untuk mengadaptasi film CGI ala hollywood. Jika ingin bersaing khususnya di Asia. Film drama komedi lah yang paling memungkinkan. Hal ini bisa dilihat dari karya-karya film Thailand beberapa tahun terakhir yang sangat kuat dengan genre Drama-Komedi nya. Indonesia lewat film-film Ernest Prakasa sepertinya sangat cocok. Asal, kurang-kurangin jokes internal. Biar bisa Go International.

Begitupula dengan series, setelah "Cek Toko Sebelah series" yang ditayangkan di Hooq, platform yang sudah almarhum itu loh. Sayangnya, sepertinya series di Indonesia baru-baru mulai diminati saat awal pandemi, menonton series menjadi hobi umum apalagi dengan adanya Netflix dan Disney+. Jika Indonesia membuat series, Drama-Komedi adalah genre yang tepat yang bisa dikembangkan saat ini di negara kita. Imperfect The Series membuka hype series di Indonesia. Sebelumnya, salah satu original series We TV yaitu "My Lecture My Husband" sudah memulai hype nya sendiri.  

Sayangya, WeTV sendiri masih cukup asing di kalangan penonton Indonesia, sebagai sebuah platform nonton atau OTT, WeTV tidak sebegitu populer Netflix atau Disney+. Meskipun begitu, banyak yang belum tahu kalau menonton series di WeTV sebenarnya bisa diakses gratis, bedanya kita hanya harus menunggu sedikit lebih lama untuk menonton episode terbaru karena aplikasi nya mendahulukan user VIP yang berbayar tentunya. Jika ingin membayar pun, sangat murah. Sekitar Rp.20.000,- perbulan. Kalian juga bisa menyaksikan Imperfect The Series di iflix. 


Sebelum kita masuk ke ulasan nya, Padapanik mau mengajak kalian untuk ikut terlibat mengulas film "Imperfect" (film yah, bukan series nya) di website terbaru padapanik yaitu ulas.id caranya gampang, tinggal daftar, bikin username kamu, lalu pilih film yang ingin kamu ulas (pastikan mengulas film yang sudah kamu tonton yah). Tentuin ratingnya versi kamu, lalu tulis ulasan singkat tentang film nya. Terimakasih sudah #bantufilmindonesia

Imperfect Series mengambil timeline sebelum pertemuan antara Rara dan Dika. Saat itu, Dika (Reza Rahadian) sedang bekerja di Surabaya sedangkan ceritanya berfokus pada geng kosan diantaranya Neti, Prita, Endah, dan Maria sebagai anak terakhir yang masuk ke dalam keluarga kosan nya Bu Ratih. Setiap anak kosan memiliki warna nya masing-masing. Neti seorang make up artist yang bucin, Prita seorang agen pulsa yang doyan main game, Endah seorang mahasiswi yang doyan K-pop dan Maria, cewek papua yang sedang fokus mencari kerja. 
Keempat karakter utama tersebut memiliki konflik nya masing-masing namun dalam 12 episode ini, cerita lebih banyak berfokus pada kisah cinta Neti (Kiky Saputri) yang menjadi 'bucin' setelah berpacaran dengan Doni atau Don don (Bintang Emon) seorang artis figuran. Sedangkan Neti berprofesi sebagai make-up artis. 

Produser, Sutradara, Tim Penulis dan Konsultan Komedi

Secara mengejutkan, Ernest Prakasa mencoba nama-nama baru dalam proyek nya kali ini. Biasanya, Ernest lebih banyak memberikan kesempatan untuk talent-talent dibawah manajemen nya seperti di series Cek Toko Sebelah yang di kerjakan oleh 3 sutradara diantaranya Bene Dion, Arie Kriting dan Soleh Solihun (Ketiganya dibawah manajemen milik Ernest). Untuk proyek kali ini, Hanya Ardit Erwandha sebagai konsultan komedi yang di ajak oleh Ernest. Di posisi sutradara, Naya Anindhita dipilih. Mungkin karena Imperfect lebih banyak bercerita tentang perempuan, maka Ernest memilih sutradara perempuan agar ada sentuhan khusus. Naya sendiri sudah pernah mengerjakan film "Sundul Gan : The Story Of Kaskus" (2016) dan Eggnoid (2019). Sedangkan penulis, duo stand up comedian Erwin Wu dan Sigit Exit menjadi tandem yang sangat baik. 

Sekali lagi jika di bandingkan dengan "Cek Toko Sebelah The Series" rasanya sangat jauh kualitasnya. Imperfect The Series begitu padat dengan komedi, meskipun ceritanya sederhana, tapi sangat berhubungan satu sama lain. Selain itu, proses menyambungkan cerita nya dengan timeline asli di film Imperfect terasa sangat mulus. 

Jika kalian mengharapkan porsi drama yang lebih besar, series ini cukup imbang antara porsi komedi nya yang padet dengan drama nya yang menyentuh. Formula ini jelas adalah formula andalan film-film Ernest. Setiap karakter nya memiliki potensi komedi nya masing-masing, khususnya karakter Bu Ratih yang harus diacungi jempol karena mau ngapain aja disuruh-suruh sutradara melakukan hal-hal yang mungkin gak pernah dia lakukan, bahkan mungkin beliau gak ngerti. Minusnya di potensi komedi karakter yang diperankan oleh Ari Irham seringkali miss, bukan kesalahan aktornya. Tapi entah direct nya, penulisan komedi nya atau editor nya yang kurang tepat. Sehingga humor ala Jepang atau Thailand tersebut tidak masuk. Atau emang karena gak lucu dan ngebosenin aja momen nya. 

Karena karakternya di develop dengan baik, rasanya banyak formula komedi yang diulang berkali-kali namun tetap lucu. Misalnya formula komedi Maria yang selalu salah menempatkan penggunaan kata pada kalimat yang diucapkan, hal ini pernah dilakukan di scene terlucu film Imperfect dulu saat membahas kosakata sunda "meuren". Neti yang komedi nya vulgar dan ceplas ceplos serta pronounciation bahasa Inggris nya yang selalu salah. Endah dengan kepolosan nya sebagai gadis garut yang kuliah di Jakarta dan Prita yang ngomong apa aja lucu. Diluar itu, akting keempat pemain nya sangat luar biasa. Beberapa mimik wajah yang ditampilkan membuat detail nya menjadi komedi. Menarik sekali. Ditambah lagi, kalau kalian familiar sama komedi-komedi dari Ardit Erwandha, kalian akan lebih mudah tertawa saat menonton serial ini. 

Kesuksesan Imperfect Series membawa mereka menjadi series paling laris di WeTV. Hal ini pula yang membuat tim Ernest langsung men-develop naskah untuk season 2 nya. Selain itu, Ernest Prakasa juga baru saja selesai membuat series terbaru dari salah satu film nya "Susah Sinyal". 


Penulis : 

Ashari @arhieashari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar