Banner

Kate (2021) : Total Chaos dengan visual cantik

|

padapanik.com - Secara visual, konsep dan latar belakang cerita, pantas bagi kita untuk menyamakan film ini dengan franchise John Wick yang tenar itu. Scene fight yang brutal dengan balutan visual cantik dengan unsur cyberpunk-ish nya membuat film ini selain brutal, juga menarik secara gambar. Mary Elizabeth Winstead memainkan peran wanita badass-nya dengan sangat baik. Ya, tentu saja, apa yang lebih menarik dibandingkan dengan perempuan jago gelut yang sedang sakaratul maut, harus berhadapan dengan musuh – musuhnya sembari ditemani anak perempuan manja nan cerewet menyebalkan seperti Ashley di Resident Evil 4. Secara otomatis total chaos akan terjadi dan hal inilah yang membuat filmnya jadi menarik untuk di tonton.

Kate, seorang sniper handal dan petarung kombat harus membalaskan dendamnya dalam kurun waktu 24 jam sebelum ia mati karena di racun oleh musuhnya, yang dimana dalam perjalananya harus mengalami ikatan yang tidak terduga dengan anak korban yang pernah ia eksekusi sebelumnya. Film ini diperankan oleh Mary Elizabeth Winstead, Woody Harelson, Tadanobu Asano, Miyavi dan aktris pendatang baru, Miku Martineau. Film ini disutradarai oleh Cedric Nicolas Troyan yang juga pernah meyutradarai The Huntsman: Winter’s War

Sayangnya dari segi cerita film tidak menampilkan suatu hal yang baru dan bisa membuat penontonnya bereaksi lebih. Dengan jalan cerita yang terkesan menggunakan template cerita film balas dendam pada umumnya. “Musuhku ternyata adalah temanku yang terdzalimi” menjadi plot twist yang dirasa terlalu biasa dan gampang di tebak, sehingga ketika kita menontonnya pun sudah bisa menerka di pertengahan film tentang apa yang terjadi, yang membuat sense of curiosity bagi kami yang menonton menjadi tidak dominan, ini membuat kami hanya menunggu adegan fighting MEW yang di sertai bumbu – bumbu visual yang berdarah - darah.

Catatan khusus yang menarik dari film ini adalah kehadiran Miku Martineau yang menjadi scene stealer bagi penonton filmnya. Sebagai pendatang baru akting dede gemes ini bisa mengimbangi akting para seniornya. Kehadiran MIYAVI dan BAND-MAID juga sangat membantu film ini mengambil hati penonton yang lebih luas, baik di jepang maupun di dunia. MIYAVI, seorang penyanyi – gitaris - songwriter yang sudah pernah bermain di Unbroken dan Bleach: Lice Action ini membawkan karakternya dengan cukup unik dan meninggalkan kesan dalam pada cerita film ini sendiri. Band-Maid sebagai band jepang anti-mainstream yang saat ini memiliki fanbase worldwide dengan solidaritas paling erat juga sangaat membantu mengambil hati para fansnya yang kebanyakan adalah metalhead dengan janggut mekar dan kebiasaan headbang tanpa kenal norma kebisingan tetangga.

Pada akhirnya, film ini menurut kami hanya menitik beratkan tentang jago-nya Mary Elizabeth Winstead mempecundangi musuh – musuhnya di jalanan Tokyo. Sedikit banyak mengingatkan kami pada adegan – adegan di film John Wick dengan fighting act seperti yang ada dalam film The Raid: Brandal. Namun disamping itu, film ini adalah sebenar-benarnya film dengan full package action yang pasti akan disukai para pria maupun wanita jagoan yang sedang mencari girl-crushnya. Secara garis cerita perlu penggalian lebih dalam lagi dengan mempelajari bagaimana caranya membuat plot yang menarik untuk penonton bisa betah sampai akhir, dan tidak hanya jualan percikan darah dan ledakan daging berhamburan. 

7/10 

Penulis :

Iryansyah Nasir @iyannasr_ 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar