padapanik.com - Setelah tamat sejak 24 tahun yang lalu, Salah satu manga populer di era 90an karya Takehiko Inoue ini akhirnya kembali merilis karya franchise terbaru dalam format film layar lebar. Film animasi berjudul "The First Slamdunk" sudah bisa di tonton di bioskop Indonesia sejak 22 februari 2023. Jika kalian menjadi bagian dari pembaca manga atau penggemar anime nya sampai tamat, maka cerita yang ditampilkan sebenarnya sama saja dengan yang sudah pernah dibuat. Tapi disusun dengan plot, alur dan sudut pandang yang berbeda. Film ini memberi sensasi nostalgia dengan cerita lama namun tetap seru dan terasa baru.
Ryota Miyagi adalah seorang anak kecil yang tinggal di daerah pesisir Okinawa. Ia sangat menyukai basket karena terinspirasi dari kakaknya Souta Miyagi yang jauh lebih berbakat dari dirinya, Souta memiliki postur yang sangat mendukung tidak seperti Ryota yang bertubuh pendek. Saat kematian kakaknya, Miyagi terus berjuang untuk membuktikan dirinya sebagai seorang pebasket hebat. Ia melewati masa yang panjang hingga hari dimana ia bersama Shohoku harus menghadapi salah satu kandidat juara terkuat, SMA Sannoh. Mampukah Ryota membuktikan dirinya?
Manga Slamdunk daya tarik utamanya adalah karakter Hanamichi Sakuragi atau si rambut merah yang merupakan berandalan sekolah, tengil, absurd, dan ditambah lagi sebagai karakter utama di manga basket, ia tidak paham dengan aturan, bukanlah pemain jago maupun berbakat dan bermain basket hanya karena motivasi nya mendekati seorang wanita. Makanya Slamdunk selain menampilkan basket yang real tanpa embel-embel kemampuan spesial atau fantasi lainnya, Manga ini memiliki keunikan hubungan antar karakter yang selalu berhasil mengocok perut pembacanya.
Sayangnya manga nya tiba-tiba tamat seenaknya di volume ke 31 dengan ending yang tidak begitu memuaskan. Memang sih, Slamdunk tidak seperti Captain Tsubasa yang punya obsesi besar menjuarai Piala Dunia, Slamdunk cuma menampilkan romansa tim basket masa-masa sekolah yang berakhir begitu saja. Bahkan juara turnamen saja tidak. Makanya, Film ini menjadi obat rindu atau mungkin sebagai permintaan maaf mangaka nya kepada pembaca. Film ini ditulis dan disutradarai langsung oleh mangakanya sendiri.
Meskipun dengan cerita yang hampir sama, The First Slamdunk berbeda karena tidak mengambil sudut pandang Sakuragi yang pastinya bakal jadi film komedi. Bukan juga mengambil POV Kaede Rukawa yang super cool dan jenius dalam bermain basket. Uniknya, film ini mengambil sudut pandang cerita utama dari karakter Ryota Miyagi, Point Guard dengan nomor punggung 7 di Shohoku.
Kisah Ryota tidak selucu Sakuragi, Film ini menggambarkan sisi yang sangat sulit untuk karakter utamanya, rasa duka mendalam, frustasi, bayang-bayang dan perbandingan hingga drama keluarga yang panjang. Kisah pilu Ryota dijahit dengan sangat rapih dengan satu pertandingan sengit antara Shohoku melawan Sannoh. Plot yang disusun sedemikian baik ini membuat filmnya sangat mudah dinikmati dan membuat filmnya memberi perasaan yang campur aduk. Beberapa jeda diam tanpa suara dalam film ini membuat penonton ikut tarik nafas. Ditambah lagi, film ini menyajikan animasi pertandingan basket yang sangat seru. Konsep menggabungkan 2D dan 3D dalam anime ini menjadi sangat menarik (lebih menarik dari pertamakali liat trailernya). Vibes pertandingan basket dengan tempo yang dinamis digambarkan sangat baik dengan sajian jumlah frame yang tepat sehingga terasa memanjakan mata.
Ada beberapa hal minor yang disayangkan. Misalnya scene ikonik Coach Anzai yang tiba-tiba berselebrasi tidak digambarkan begitu baik. Beberapa part lucu seperti Sakuragi yang bilang akan menyusul ke Amerika ke Eiji (pemain Sannoh), atau momen pantai yang harusnya diisi oleh pertengkaran bocah ala Rukawa dan Sakuragi. Film ini juga tidak begitu banyak menampilkan karakter Kaede Rukawa sebagai pemain andalan Shohoku. Padahal karakter ini punya magnet yang juga sangat kuat.
Menariknya, Menonton The First Slamdunk tanpa harus membaca Manga atau menonton anime nya pun akan sangat mudah memahami nya. Jadi sangat cocok untuk penonton umum.
Padapanik ngasih rating 8.5/10 untuk "The First Slamdunk".
Penulis :
Ashari @arhieashari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar