
Gimana dengan kamu sendiri nih? Seberapa besar pengaruh
sosial media yang katanya mampu membuat komunikasi lebih mudah dan efektif. Apa
kamu type orang yang lebih suka
ngobrol lewat HP, diskusi di multiple chat line, atau liatin doi cuma
lewat display picture di sosial
medianya. Komunikasi lewat gadget memang
mempermudah kita buat berhubungan dengan orang yang jaraknya jauh dengan kita
tapi ada beberapa esensi yang gak bisa tergantikan dari komunikasi secara langsung.
Hal itulah yang coba di suarakan oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Islam Bandung (Unisba)
yang menggelar perhelatan Fikom Festival
2015 dengan tema “Hearing: How We Act Each Other By Doing”.
Tema hearing yang diinisiatori oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fikom Unisba ini diambil dengan maksud meningkatkan social awarness masyarakat khususnya mahasiswa dalam hal komunikasi. Sebelum disuguhi hiburan musik, sebuah perbincangan hangat juga menjadi rangkaian acara inti dari Fikom Festival tahun ini. Sebuah talkshow bertajuk NGOBROL YUK “ANTARA GADGET & SOSIAL” merupakan salah satu bentuk kepedulian mahasiswa Fikom Unisba terhadap fenomena gadget yang dirasa terlalu mendominasi kehidupan sosial saat ini.
Berlokasi di kampus utama Unisba, event yang digelar pada Sabtu (19/12) ini dimeriahkan oleh sejumlah
band yakni Jionara, Need
Om Broto, Running Dog dan Imaginary. Memasuki musm hujan yang
datang dipenghujung tahun dekorasi payung berwarna kuning menghiasi area
penonton di depan panggung seolah siap menyambut rintik hujan yang seakan telah
menjadi rutinitas di kota Kembang
belakangan ini.
Meskipun rintik hujan sempat mewarnai saat acara
berlangsung, rupanya hal ini tidak menyurutkan antusias sebagian pengunjung
untuk tetap bertahan. Selepas adzan maghrib salah satu mahasiswa dikampus tuan rumah Anton Maul memberanikan diri untuk
unjuk gigi dan mencairkan kembali suasana panggung dengan stand up comedynya. Hal ini sontak disambut gelak tawa pengunjung
yang menyaksikan aksi Anton memecah suasana dengan kalimat humor yang dia
lontarkan.
Salah satu line up
artist yang ditunggu-tunggu oleh pengunjung Fikom Festival tahun ini adalah
Elephant
Kind (EK). Band indie asal Jakarta yang berhasil mencuri perhatian
masyarakat Bandung pada penampilannya di MUSCA
beberapa waktu lalu. Digawangi oleh Bam
Mastro, Dewa Pratama, Bayu Adisapoetra, dan John Paul Patton, band ini sukses
menghidangkan musik dengan instrumen tak biasa ini dan berhasil menarik
perhatian pecinta musik untuk terus update
mengikuti perkembangan yang satu ini.
Elephant Kind yang
memiliki konsep cross genre ini
berhasil membius penonton untuk tidak beranjak dan menikmati lagu mereka yang
didominasi bahasa Inggris dan memanjakan telinga. Sambutan hangat band ini terlihat
saat penonton ikut melantunkan lagu berjudul Oh Well yang dilantukan Elepant
Kind. Di tengah penampilannya, Bam sang vokalis mengatakan Fikom Festival
merupakan moment yang spesial karena menjadi gigs terakhir EK yang menutup
penghujung tahun 2015. Bam juga mengungkapkan kecintaanya terhadap Bandung yang
memiliki nuansa menyenangkan untuk menjadi tempat singgah. “Rencana untuk album
selanjutnya, kita kasih sedikit bocoran karena bakal bikin salah satu lagu di
Bandung. We Love Bandung”, ujarnya.
Di tengah penampilannya secara spontan sang vokalis nampak
tak sungkan untuk berbaur dan menyodorkan mic ke arah penonton untuk ikut
menyumbangkan suaranya. Bahkan secara khusus, band yang satu ini memberikan
kesempatan bagi penonton untuk merequest
lagu apa yang ingin mereka dengar. Dari sejumlah hits dari album Pure Saturday, akhirnya lagu Kosong
menjadi salah satu lagu nostalgia yang paling banyak diminta dan disambut
antusias oleh penonton.
Oleh : Feari
Foto : Aldira
Oleh : Feari
Foto : Aldira
Tidak ada komentar:
Posting Komentar