Focal Point

Focal Point

ADVERTISE

Showing posts with label PADAPIKNIK. Show all posts
Showing posts with label PADAPIKNIK. Show all posts

Hunting Foto dan Belajar Seni di Nu Art Sclupture Park

|

www.padapanik.com - Menghabiskan waktu liburan di Bandung dengan hangout ke luar rumah, nampaknya menjadi salah satu kegiatan yang tidak pernah melahirkan perasaan bosan bagi siapapun. Hampir setiap pekan, berbagai sudut tempat wisata di kota Kembang selalu ramai dipenuhi wisatawan domestik maupun asing. Udara yang sejuk dan banyaknya potensi alam yang tidak habisnya untuk dinikmati menjadikan Bandung selalu menjadi magnet bagi orang-orang untuk datang berlibur.



Nah, kalo kamu udah ngulik berbagai tempat  wisata alam di Bandung dan mulai bingung cari tempat asik dimana, pada rubrik padapiknik kali ini saya akan kasih rekomendasi tempat wisata yang beda, tidak terlalu ramai, tapi mampu menyihir kamu untuk betah berlama-lama di sana. Di tengah hiruk pikuk kehidupaan perkotaan, tempat wisata yang satu ini nampaknya bisa jadi alternatif yang cocok buat kamu yang pengen hunting foto atau sekedar menikmati suguhan karya seni bernilai tinggi. Nama tempat ini adalah Nu Art Sculpture Park, sebuah museum galeri seni yang sangat luar biasa eksotis dan mampu membuat mata pengunjung berdecak kagum dan mematung dalam waktu yang bersamaan. Berlokasi di Jl. Sutra Duta Kencana II/11, Bandung, tempat yang mempunyai luas sekitar 3 hektar ini menyimpan berbagai karya seni hasil tangan dingin dari seniman Nyoman Nuarta.


Nama Nyoman Nuarta sendiri mungkin sudah tidak terdengar asing  bagi sebagian kalangan, apalagi kalo kamu pecinta seni. Bagaimana tidak, buah tangan sang maestro dalam bidang seni ini telah menjadi salah satu icon terbesar di pulau Bali. Yap, patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang direncanakan akan mencapai 150 meter ini adalah karyanya. Patung yang masih dalam proses pengerjaan ini konon akan menjadi salah satu patung monumental terbesar dan tertinggi di dunia.

Berdasarkan berita yang saya baca adari internet, kepopuleran dari Nyoman Nuarta sendiri semakin dikenal setelah dia sukses menghasilkan banyak karya seni berupa ratusan patung dengan mengusung gaya natural dan modern. Bahan dasar pembuatan patung yang dia gunakan banyak menggunakan kuningan hingga tembaga. Saat masih menjadi mahasiswa pada tahun 1979, I Nyoman Nuarta memenangkan Lomba Patung Proklamator Republik Indonesia, lomba ini adalah awal dari ketenaran I Nyoman Nuarta. Gak heran kalo sekarang patung buatan alumni mahasiswa Fakultas Seni Institut Teknologi Bandung (ITB) ini telah tersebar ke berbagai daerah, baik dalam maupun luar negeri.


Jika sahabat padapiknik singgah ke Nuart, ada banyak kegiatan wisata asik dan menarik yang bisa kamu lakukan. Di tempat ini kamu bisa melihat secara lebih dekat hasil karya sang seniman dan mempelajari makna dari setiap patung atau lukisan yang dia ciptakan. Sebagai orang awam, penulis tidak hentinya terpukau melihat satu persatu karya beliau yang dikerjakan dengan begitu detail, berestetika, dan difikirkasn secara matang. Rasanya dia bukan hanya memiliki teknik yang baik dalam mempelajari seni patung tapi tuhan juga telah menganugerahkan bakat luar biasa sehingga kedua hal tersebut mampu berpadu melhirkan karya seni yang indah.
Bangunan Nu Art Sculpture Park Bandung sendiri terdiri dari tiga lantai dengan luas 1000 meter persegi. Bagian dalam bangunan dimanfaatkan untuk memajang patung, lukisan, dan coffe shop. Sementara bagian luar dimanfaatkan untuk memamerkan patung yang berpadu dengan taman. Bagi pengunjung yang ingin melihat film dokumenter mengenai proses pembangunan NuArt, ada fasilitas teater yang dapat dinikmati oleh pengunjung di lantai tiga gedung. Jika kamu ingin menikmati fasilitas ini, datanglah jam tiga sore karena tidak semua pengunjung bisa menonton di waktu yang mereka inginikan.

Tiket masuk Nu Art sendiri terbilang cukup murah yaitu Rp.50.000 untuk umum dan Rp.25.000 bagi pelajar atau mahasiswa. Galeri seni ini buka setiap hari dari pukul 09.00 hingga pukul 18.00 WIB di waktu weekday dan pukul 11.00- 22.00 WIB pada hari sabtu dan minggu. Bagaimana tertarik untuk datang ke sini? Tempat ini bukan hanya menawarkan tempat yang nyaman buat kamu nongkrong tapi juga membuka wawasan yang lebih buat kamu mengenal seni. Jika kamu berniat untuk menggali lebih dalam tentang makna dari bentuk atau model patung yang beragam, ada jasa tour guide yang dapat memandu wisata kamu di sana. Sayangnya waktu penulis main ke sana, sang tou guide sedang tidak bertugas sehingga tidak banyak informasi yang bisa penulis gali. Nah jadi tunggu apalagi, datang dan nikmati sensasi berbeda di area Nu Art Sclupture Park, di tempat ini banyak objek foto yang bisa kamu manfaatkan untuk dibagikan kepada para pengikut kamu di instagram.


Penulis :
Feari @fearikrisna, spesialis konten "out of the box" dan "padapiknik"

KAMPUNG JELEKONG : KAMPUNG PARA SENIMAN LUKIS

|

www.padapanik.com - Kota Bandung kini dikenal sebagai salah satu kota kreatif yang pesonanya mampu menarik banyak minat wisatawan berkat keindahan alam, sajian kuliner, historis, maupun kekayaan budaya yang dimilikinya. Jalan Braga menjadi salah satu jalan tertua yang tak pernah sepi dari pengunjung.  Bangunan-bangunan tua yang kental dengan arsitektur Belanda ini, masih berdiri kokoh dan membuat kawasan ini tetap terjaga akan nilai sejarah.

Hal lain yang juga menambah daya tarik tempat ini adalah deretan lukisan yang terpampang rapih dan tak luput mencuri perhatian wisatawan yang datang untuk sekedar berfoto atau meminang pajangan tersebut sebagai cindera mata.  Namun, tak banyak yang tahu bahwa hasil lukisan tersebut merupakan karya para perajin di sebuah desa yang terletak di daerah selatan Kota Bandung.



Kampung yang terletak di jalan Raya Laswi, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung ini dikenal dengan sebutan Kampung Jelekong. “Dulu ada pengusaha Aci berdarah Cina, beliau sering pindah-pindah dari Cikawung, Cangkring, terus terakhir pindah ke sini. Nah karena jualannya pindah-pindah jadi lahirlah nama Jelekong. Dalam bahasa sunda jlek artinya pindah,” ujar Ketua Desa Wisata, Irwansyah.

Pada tahun 2011 lalu, Kampung Seni Jelekong diresmikan oleh Pemerintah Kota Bandung sebagai Pedesaan Pariwisata. Kampung yang dihuni oleh lebih dari seribu seniman ini, rutin menghasilkan berbagai karya seni diantaranya wayang dan lukisan. Tidak hanya itu, kampung ini juga memiliki kebudayaan sunda lainnya, seperti pencak silat, sisingaan, dan tari-tarian sunda.




“Kebanyakan potensi perajin disini diperoleh secara otodidak. Mereka terbiasa melihat wayang setiap hari akhirnya timbul kecintaan terhadap wayang begitupun dengan lukisan,” ujarnya.

Seniman lukis, Iman Budiman, 29, menerangkan bahwa ciri khas dari lukisan yang dihasilkan dari Jelekong terbagi ke dalam dua jenis yaitu lukisan industri dan karya seniman. “Jenis lukisan industri itu seperti ikan koi, kuda, pemandangan alam dan lukisan sejenisnya. Berbeda dengan lukisan karya seniman yang sifatnya lebih eksklusif,” katanya.

Untuk menghasilkan lukisan bergaya industri, Iman mengaku tidak membutuhkan waktu yang lama. Dalam sehari dia bisa menyelesaikan satu hingga dua buah lukisan. Hal tersebut berbeda dengan lukisan hasil karya seniman yang tak jarang bisa menghabiskan waktu hingga satu tahun lamanya, tergantung dari mood dan inspirasi sang pelukis.


“Lukisan industri cenderung lebih cepat proses pembuatannya karena gaya melukis dan motif yang dihasilkan itu-itu saja berbeda dengan lukisan seniman yang mengandung filosofi dan punya makna yang berarti bagi sang pelukis,” pungkasnya.


Hasil karya lukisan jenis industri dihargai mulai dari Rp. 50.000 hingga Rp. 1.000.000. Sementara untuk dapat memboyong lukisan karya seniman, konsumen harus merogoh kocek cukup dalam karena harga yang ditawarkan berkisar antara satu juta, sepuluh juta, bahkan hingga menyentuh angka seratus juta rupiah. Tapi hal ini sebanding dengan waktu dan jeri payah yang didedikasikan sang seniman saat mencurahkan buah pemikirannya ke dalam sebuah kanvas.
 Sepak terjang lukisan karya seniman Kampung  Jelekong, rupanya bukan hanya tersebar di Bandung. Iwan mengatakan produk lukisanya lebih banyak didistribusikan ke pulau Bali. “Kalo untuk pemasaran saya pribadi 70% dikirim ke Bali lima ratus lembar perminggu, tapi kalo orderan lagi rame malah bisa sampai seribu. Sebenernya kalo pariwisata kita sudah berjalan tidak usah menjual ke Bali,” paparnya.

Selain lukisan, kampung kelahiran Dalang sekaligus seniman asli tanah sunda, Asep Sunandar Sunarya ini juga terkenal dengan produk wayang goleknya.  Di tangan sang dalang kenamaan ini, wayang golek keluaran Jelekong mulai melebarkan sayapnya hingga ke luar negeri. Rutin melakukan berbagai inovasi, wayang golek Giriharja hingga kini menjadi salah satu kiblat dalam dunia perwayangan.

Anak kandung dari dalang Asep Sunandar, Batara Sena,29, mengatakan kreativitas menjadi kunci yang utama untuk melestarikan kebudayaan wayang tidak habis dimakan jaman. “Peminat mah menurun enggaknya tergantung kita. Ada orang sunda berujar, ngindung ka waktu, mibapa ka jaman. Adaptasi sesuaikan dengan jaman. Dari situ kita dituntut agar wayang laku itu, ya dengan inovasi. Jadi bukan tradisi yg menurun, tapi apresiasi peminat yg meningkat,” paparnya saat ditemui di balai pembuatan wayang.

Harga yang ditawarkan untuk memboyong satu buah aksesoris wayang bervariatif. Jika ingin membeli wayang sebagai cindera mata maka konsumen hanya perlu merogoh kocek Rp.25.000 saja. Namun, wayang asli hasil karya para perajin Asep Sunandar sendiri, dibandorol dengan harga 1,5 hingga 7 juta rupiah, tergantung pada ukuran dan kualitas wayang. 


Penulis dan Foto:
Feari @fearikrisna, Sarjana Jurnalistik yang berkelana menulis feature

Surga Pokestop dan Berburu Pokemon di Bandung

|

www.padapanik.com - Sudah main Pokemon Go? Bagi kalian yang gak main, mungkin akan merasa risih dan bingung kenapa semua orang mendadak kecanduan main game ini. Tidak hanya itu, hampir semua media dan lingkungan pergaulan kamu saat ini pasti ngomongin Pokemon Go iya kan?

Gak cuma kalian yang resah, orang tua juga harap-harap cemas..

Game ini memang bikin anak 90an merasa diwujudkan mimpinya. Nintendo dan Niantic udah kayak Dragonball yang mewujudkan mimpi kita di jaman itu. Bisa nangkep dan melihara pokemon di dunia nyata mungkin adalah salah satu mimpi yang mustahil, namun terwujud juga setelah belasan tahun. Pokemon pun kembali booming, dan hampir semua pemain Pokemon Go jauh lebih hapal nama pokemon, padahal dulu gak begitu suka nonton manga nya. Sedangkan anak 90an yang hafal nama pokemon selain nonton juga ngapalin dari koleksi Tazos dan Kartu Pokemon yang di dapatkan dari permen lolipop yang di cocolin ke bumbu nya (rasanya gak begitu enak). Pokoknya terimakasih buat Nintendo dan Niantic deh, kita doain founder nya masuk surga haha..

Sayangnya semua orang jadi latah pokemon, untuk pemain amatir mungkin sulit merasakan serunya bertarung di Gym pokemon yang udah dikuasai para master dan amatir yang punya banyak uang tentunya. Tapi, kalian yang baru mulai dan gak punya uang untuk beli coin, kalian bisa menemukan spot yang di penuhin lure (sorry yang gak main.) dan bisa dapet pokemon yang banyak hanya dengan stay di satu tempat! 

Nah, Padapiknik kali ini, mau berbagi spot yang wajib kalian datangi sebagai Trainer Pokemon Go! 

CIHAMPELAS WALK (CIWALK)

Well, tulisan ini gak di sponsorin oleh Ciwalk sama sekali. Kami dapet info nya sih dari youtube dan akhirnya mencoba langsung ke TKP dan Waw! Kalian akan bertemu tempat yang paling care dan mengerti kamu para trainer! 


Di halaman depan gedung Cihampelas Walk kalian akan melewati 5-6 Pokestop yang hampir setiap malam di berikan lure oleh entah siapa. Kalian hanya tinggal duduk manis di J-co, Starbucks, atau di Tea house maka pokemon akan terus datang gak berhenti.  Itu juga kalau kebagian kursi, kalau enggak yah kamu harus berdiri atau duduk disekitar taman kecil. Banyak banget yang duduk di tangga dan itu gak boleh! Hampir setiap 5 menit Satpam akan mengusir para trainer untuk tidak duduk di tangga. Satpam nya kasian banget sampai geleng-geleng kepala haha. Jangan resign yah pak!

Kosakata :
Lure itu semacam perangkap yang dipasang di Pokestop untuk menarik datang nya pokemon ke pokestop. Kamu bisa dapat pas naik level atau beli, efek nya sampai 30 menit. Pokestop akan terlihat penuh bunga sakura dan memancing para
trainer untuk ikut berkumpul dan memperoleh keuntungan.
Pokestop semacam checkpoint lah, fungsinya untuk mengambil stock Pokeball, Potion, Razzy berry dll. Bisa di klik 5 menit sekali.
Incense semacam parfum yang di gunakan karakter untuk menarik Pokemon. Hampir sama kayak Lure, cuma bedanya Incense cuma bisa dinikmati sendiri efeknya. 
Lucky Egg, sebuah item yang digunakan untuk menambah XP menjadi 2 kali lipat. 

Jangan lupa siapin Incense dan Lucky Egg untuk memanfaatkan momen dan naik level secara cepat. Saking banyaknya, hanya dalam waktu 1 jam, kalian bisa dapet sekitar 30 pokemon. Wuih.. 

Dan di dalam gedung mall juga kalau gak salah ada 2-3 Pokestop. Ciwalk jadi salah satu surga Pokestop dan Pokemon di Bandung, bahkan di basement parkir nya banyak sekali Pokemon! Kalau mau dateng, datenglah pukul 19.00-22.00 karena bakal rame banget, dan siapatau bisa ketemu tim padapanik haha. 



Oh iya, Kalau kalian punya rekomendasi tempat serupa, komen di bawah atau di semua media sosial kita yah. Jangan lupa tulis nama akun pokemon kalian, siapa tau kita ketemu di Gym.

Rekomendasi tempat lain (update) : 

  1. Cigadung, Perumahan Unpad atau Jl. Terusan Cigadung
  2. Sepanjang jalan cisitu lama, selalu ada pokemon yang keren-keren. 
  3. Taman Cikapayang DAGO dan sekitarnya terdapat banyak pokestop
  4. Balai kota, Terdapat 3 Pokestop yang lumayan aktif dikasih lure sama Trainer Lain
  5. Jl. Tubagus ismail, Masjid Al hasanah sepertinya Poke Nest Clefairy. Dalam sehari bisa muncul banyak sekali Clefairy.


Penulis : 
Ashari @arhieashari, pemilik kamar kosan yang kena jangkauan Pokestop.
Foto : 
Aggi @agijafa, Pokemon dengan CP tertinggi malah di Transfer. Greget!  

Berburu barang langka di Pasar Antik Cikapundung

|

www.padapanik.com - Semakin tua usia benda maka semakin tinggi nilai sejarah yang terkandung di dalamnya. Barang antik memang mempunyai daya magis yang mampu membangkitkan kenangan bagi para pecintanya. Berburu barang antik kini menjadi suatu gaya hidup yang digandrungi oleh para kolektor barang seni. Beberapa orang bahkan rela menghabiskan lembaran demi lembaran rupiah hanya untuk memuaskan hasrat pribadinya memburu barang antik.

Keberadaan Pasar Antik di Bandung, kini menjadi salah satu destinasi wisata yang  tepat bagi para kolektor barang antik dan unik untuk memenuhi kebutuhannya. Sejak diresmikan pada 3 Oktober 2013 oleh Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, tempat yang berlokasi di lantai 3 Cikapundung Electronic Center (CEC) ini menjelma menjadi  icon baru sebagaimana pasar serupa yang terlebih dahulu ada di Jakarta dan Surabaya.

Ketika pertama kalinya saya menginjakan kaki di Pasar Antik, tak terlihat banyak pengunjung yang datang. Tempat ini terasa sepi untuk ukuran sebuah pasar atau tempat wisata.  Meskipun berada di pusat kota, nampaknya belum banyak orang tahu bahwa kini Bandung memiliki sebuah destinasi baru yang mampu menjadi wahana bagi pengunjung untuk melakukan perjalanan waktu/time traveler. Bagaimana tidak, melihat barang bernuansa jadul  ternyata mampu membangkitkan memori yang terkenang dalam diri saya, sama halnya jika kamu mendengarkan sebuah lagu selalu ada cerita yang terpendam di otak dan kadang bangikt sewaktu-waktu.

Berjalan menyusuri sudut-sudut gerai di Pasar Antik menyadarkan saya betapa cepatnya waktu berputar dan betapa hebatnya manusia mensyukuri anugerah pemberian Tuhan dan menyalurkannya ke dalam sebuah karya. Rentetan radio-radio tua, kamera tua, kotak musik dengan piringan hitam, dan video game yang populer di era 80’an yang sebagian kita kenal dengan istilah dingdong terdapat di pasar ini. Hal ini kemudian mengundang rasa penasaran saya untuk menggali lebih dalam tentang sejarah awal mulanya terbentuk Pasar Antik. 

Dingdong nasib mu kini.. 
Pada awal peresmiannya, Pasar Antik ini ternyata hanya dihuni oleh sekitar 30 orang pedagang. Namun siapa sangka, seiring berjalanya waktu kepopuleran Pasar Antik terus berkembang hingga akhirnya berhasil membawa lebih dari 180 pedagang untuk turut bergabung menjajakan hasil dagangannya di tempat ini. Selain menjadi magnet bagi wisatawan, lahirnya Pasar Antik sedikitnya telah berhasil mengurai dampak dari adanya pedagang kaki lima (PKL) yang selama ini dinilai merusak pemandangan kota karena tidak teratur dan salah satu penyumbang kemacetan.
“Pengusaha di Pasar Antik berasal dari pedagang barang antik di pinggir jalan,ada juga yang awalnya berjualan di rumah kami kordinir dan kami fasilitasi. Walaupun masih seadanya karena berlokasi di lantai 3 CEC, tapi hal ini tidak menghambat usaha mereka untuk berkembang seiring dengan semakin dikenalnya nama Pasar Antik oleh masyarakat,” kata Sutarto Pranoto, Manajer Pengelola Pasar Antik.


Datang di waktu weekday rupanya bukan moment yang tepat jika kamu ingin hatam menikmati suasana tempo dulu yang direpresentasikan lewat 218 gerai toko yang menjual barang antik mulai dari dekorasi ruangan, lukisan, furniture, alat elektronik, hingga piringan hitam. Dia menuturkan, kehidupan di Pasar Antik Cikapundung terlihat saat hari libur dan waktu menjelang sore hingga pukul sepuluh malam. Jadi, jangan berharap melihat suasana ramai jika kamu berkunjung pada waktu pagi atau siang hari.

Ketika asik berjalan kembali mengitari sudut Pasar Antik, mata saya pun terpaku pada sebuah toko bernama Gubug Galuh. Susunan furniture yang sangat kental akan nuansa vintage tertata rapih dan berestetika, membuat mata saya terasa nyaman saat menyapu pandangan ke arah interior yang menghiasi toko tersebut. Di depan tokonya nampak beberapa potret  wajah artis sekelas David Naif, Ahmad Dhani, bahkan Tantowi Yahya terpampang rapih dalam sebuah bingkai kayu. Menuju tahun ketiga, rupanya Pasar Antik telah mampu menarik perhatian musisi-musisi tersebut untuk beburu barang antik ke sini.

Beruntung sang empunya toko tidak terlihat sibuk dengan pekerjaannya. Akhirnya saya pun memutuskan untuk masuk dan sedikit berbincang dengan pelaku usaha barang antik untuk menggali sedikit informasi. Menurut Asep Wahyudi, pemilik toko, meskipun jarang dikunjungi seperti halnya tempat wisata lain, keberadaan Pasar Antik selalu kedatangan pengunjung. “Pelanggan di sini temporer, yang datang selalu berbeda orang tapi setiap hari ada. Satu dan dua tahun pertama agak sepi, tapi sekarang-sekarang rame karena orang kalo nyari barang antik pasti ke Cikapundung,” katanya.

Asep mengaku, sebelum  membuka toko Gubug Galuh, dia hanya menjual koleksi barang antik di rumahnya sehingga konsumen yang memebeli tidak tersebar luas dan hanya berkutat di lingkungan pertemanan saja. Keberadaan Pasar Antik kini mampu menjadi akternatif yang menjembatani konsumen dengan pedagang barang antik.

Produk yang dijajakan Asep antara lain jam, peralatan dapur, peralatan kantor, dekorasi jadul, dan barang elektronik yang sudah berumur. Dia mengatakan, barang tersebut diperoleh melalui hasil koleksi pribadinya sejak SMA. ”Saya hobi mengoleksi barang-barang unik di rumah, dari kelas 2 SMA saya sudah mulai menggumuli barang-barang antik dan lucunya pengorbanan saya beli satu barang itu mengorbankan uang transport saya untuk dua minggu. Tapi tidak di sangka kalo sekarang dijual harganya mahal,” tuturnya.

Legenda hidup rilisan fisik musik
Selain itu, Asep juga rutin melakukan proses hunting ke luar kota untuk mencari barang antik untuk persediaan toko atau pesanan konsumen. Selain menjual barang antik, tak jarang beberapa pelanggan juga sengaja berkunjung ke toko dan menawarkan barang antik untuk dijual. Barang yang dia perdagangkan di sini dijual mulai dari harga Rp.50.000 hingga puluhan juta. Terhitung sampai hari ini, motor klasiklah yang menjadi record barang paling mahal dan terjual dengan harga Rp.22.500.000.

Disamping menjual barang antik, Asep juga menyediakan jasa penyewaan barang bagi konsumen yang membutuhkan dekorasi untuk hiasan acara atau kebutuhan film yang memerlukan sentuhan tempo dulu. Dia mematok 20% dari harga barang untuk satu hari penyewaan dengan syarat tidak ada cacat setelah barang digunakan.

Rasanya akan membutuhkan waktu lebih dari satu hari jika saya ingin mengulik lebih dalam mengenai asal usul dari berbagai barang antik maupun kisah para pengusaha di Pasar Antik. Jika kamu penasaran dan ingin mengetahui lebih banyak informasi mengenai tempat ini, datang saja ke CEC yang lokasinya berdekatan dengan jalan Braga. Pandai-pandailah menawar dan memilih barang sepeti layaknya mencari jodoh. Masuk ke tempat ini juga gratis kok, jadi tak perlu khawatir kantong terkuras kalau kamu ingin sekedar berkunjung. Kamu juga bisa dapet pahala loh kalau main ke sini karena banyak spot menarik yang bisa kamu abadikan lewat kamera dan kamu share ke media sosia. Nah, Siapa tahu dengan begitu tempat ini jadi lebih ramai yang kemudian akan mendatangkan rejeki bagi para pengusahanya.

Sekarang siapa aja bisa jadi fotografer, dulu?



sepeda fixie masuk kategori antik juga gak sih?
Udah kayak tempelan kulkas
Penulis dan foto :
Feari @fearikrisna jurnalis spesialist feature.
Padapiknik adalah sub konten dari GSpot (guide spot) yang mereview tempat-tempat wisata dan spot seru dan instragam-able untuk di kunjungi. konten padapiknik lainnya : klik disini Rekomendasikan padapiknik di komen bawah atau melalui email, jangan lupa cantumin salah satu akun media sosial kamu yah :)

PADAPIKNIK : KAMPUNG SENYUM

|

www.padapanik.com - Halo padapiknik! kali ini kita kembali dengan spot-spot keren, selfieable, dan pastinya bikin kalian gak kurang piknik! 

Sebuah tempat wisata yang memiliki keindahan karena membuat setiap pengunjung atau wisatawan nya tersenyum lebar, dinamakan Kampung Senyum :) gak perlu pake emoticon sih. Pada dasarnya masyarakat sunda terkenal dengan pribadi yang ramah tamah, maka senyuman dan sapa bagi setiap masyarakat sunda (jawa barat) itu sudah menjadi bagian perilaku yang wajib tertanam di dalam diri sejak nenek moyang dahulu. Eits, tidak hanya itu alasan yang kuat mengapa Kampung Senyum akhirnya didirikan. 


Kampung Senyum merupakan tempat wisata yang memiliki 5 curug (=air terjun) yang sangat indah. Salah satu curug yang sangat dekat dengan Kampung Senyum adalah Curug Cibareubeuy dengan ketinggan kurang lebih 7 meter. Kampung senyum itu sendiri terletak di Desa Cibesi Kec. Ciater Kab. Subang Jawa barat. Untuk akses, kebanyakan sudah tahu daerah ciater, tidak jauh dari tempat Kolam rendam ciater Subang. Dengan keindahan alam yang masih alami, kedatangan di Kampung senyum akan di sambut dengan gapura yang terbuat dari bambu cukup unik dan sederhana. Terdapat tulisan yang berisikan aturan, bahwa sebelum masuk kedalam Kampung senyum kita harus memukul pentungan sebanyak 5 kali untuk memberitahukan kedatangan kita. Tidak lama kemudian datang seorang bapak yang selalu merawat Kampung senyum. 

Eits pasti kalian berfikir bahwa kampung senyum ini merupakan rumah warga. Sayangnya bukan, Kampung Senyum dibuat oleh seorang warga yang berkeinginan kuat membangun Kampung Senyum sebagai tempat singgah setiap wisatawan yang berkunjung ke curug Cibareubeuy. Kampung Senyum ini terletak di tengah hutan yang di bangun oleh Bapak Rosid atau dikenal dengan sebutan Pak ocid. Dengan ramah tamah nya setelah mendengar setiap pentungan yang dibunyikan sebanyak 5 kali, Pak Ocid langsung menghampiri setiap pengunjung yang datang untuk menyambut dan mempersilahkan wisatawan untuk masuk dan beristirahat di Kampung Senyum.


Ide Pak Ocid untuk membangun Kampung Senyum tersebut terinpirasi setelah melihat banyak wisatawan yang kelelahan setelah berjalan jauh dari curug cibareubeuy. Dari situlah pak Ocid membangun kampung Senyum berupa saung – saung yang rindang ditemani air pancuran kecil yang jernih, sehingga nyaman untuk dijadikan tempat beristirahat sambil mengobrol bertukar pengalaman. Kelelahan setelah perjalanan panjang diharapkan terhibur dengan keindahan yang ada di Kampung Senyum. Kampung Senyum tidak hanya tempat singgah untuk sementara, untuk di bermalam disana pun bisa. Tidak usah takut karena disana disediakan genset untuk menerangi lokasi tersebut. Setiap malam nya Pak ocid tidak mematokan harga, cukup se ikhlas nya tetapi dengan kebiasaan setiap orang yang berkunjung kesana, biasanya membayar seharga Rp. 20.000 untuk setiap orang nya.

Sensasi menginap di Kampung Senyum sangat menyenangkan karena letak curug dari Kampung Senyum tidak jauh, sekitar 2 menit sudah bisa menikmati keindahan alam tersebut, curug Cibareubeuy. Perjalanan jauh dan berisitrahat di kampong senyum dilanjutkan esok harinya dengan matahari terbit yang hangat, Dimanjakan dengan suasana alam yang segar jauh dari polusi dan tidak lupa bersyukur. Bagi teman-teman yang hendak kesana, Pak Ocid selalu menunggu dan siap menerima kapan pun. 

Penulis dan Foto : 
Avicena @avicenareza , Setelah sibuk menghabiskan waktu bermain dota, sesekali bolehlah piknik.

PADAPIKNIK : SITU SANGKURIANG

|
www.padapanik.com - Keindahan alam di kota Bandung memang tidak akan ada habisnya loh. Banyak sekali tempat – tempat yang membuat bola mata kita seperti tersihir oleh kerindangan dan keasrian dari tempat tersebut. Ada satu tempat yang sangat cocok untuk dijadikan referensi bagi para traveler yang mencintai ketentraman dan ingin melepas penat dari rutinitas yang membuat pikiran dan batin terasa rudet. Oleh karena itu, mulai sekarang www.padapanik.com punya rubrik baru yang kami namakan "padapiknik" yang isinya spot-spot asik yang harus kamu datengin. Akhir-akhir ini banyak orang stres yang kurang piknik, jadi lahirlah padapiknik haha.

Situ Sangkuriang adalah salah satunya! bertempat di Bukit Unggul, Ujung Berung Bandung. Situ yang sebenarnya belum banyak orang tahu ini nyatanya menyimpan sejuta keindahan dan perpaduan yang unik antara air dan hijaunya tanaman juga pepohonan. Tempat yang sangat sepi ini memungkinkan para traveler dapat menenangkan diri dan bisa mensyukuri segala ciptaan Tuhan.
Ada dua jalan yang dapat dilalui oleh traveler untuk sampai ke situ sangkuriang ini. Pertama, traveler bisa melalui jalur Ujung Berung, yaitu dari pertigaan Masjid Agung Ujung Berung belok ke kiri, lalu traveler akan melewati daerah yang bernama Situ Indah, setelah melalui daerah tersebut, traveler tinggal langsung lurus terus mengikuti jalan, dan nanti traveler akan menemukan sebuah gapura yang bertuliskan Pabrik Kina, lalu dari sana traveler akan menemukan peta kecil yang menuntun ke arah Situ Sangkuriang. Atau jalur yang kedua, yakni traveler bisa melewati jalur maribaya lembang. Traveler bisa masuk lewat depan pasar lembang, kemudian lurus dan nanti traveler akan menemukan sebuah jalan yang mengarah ke maribaya, dari sana traveler akan menemukan perempatan kecil setelah maribaya dan sebelum cibodas, dari sana traveler dapat belok ke kanan ke kawasan perumahan yang banyak sawahnya. Dari sana traveler tinggal lurus saja karena jalan tersebut sudah langsung menuju ke gapura Pabrik Kina. Waktu yang ditempuh untuk sampai ke situ Sangkuriang hanya memakan waktu 2 jam perjalanan. 

Biaya untuk memasuki tempat ini hanya Rp.5000 saja (itung-itung bayar parkir laah hehe). Tempat ini juga memang berdekatan dengan bukitunggul yang merupakan tempat bagi para pecinta alam untuk melakukan pengembaraan. Sebenarnya, sebelum sampai di situ sangkuriang, traveler akan lebih dulu sampai di bukit unggul, untuk para pengabadi momen, mungkin tempat ini sangat cocok karena memiliki banyak spot untuk pengambilan gambar. Apalagi sesampainya di situ sangkuriang, traveler tidak hanya akan disuguhkan oleh keindahannya, namun juga suasana yang pas untuk hunting gambar, selfie, dan bercengkrama dengan alam. So, apa yang traveler tunggu ? tempat yang terbentang luas di depan mata, hamparan hijau dari rindangnya pepohonan menjejal penglihatan kita, sayup tiupan angin menerpa sepasang daun telinga kita, this is Bandung, dengan Situ Sangkuriangnya.      

Oleh : Hakim
Foto : Hakim