Focal Point

Focal Point

ADVERTISE

Showing posts with label EVENT. Show all posts
Showing posts with label EVENT. Show all posts

Adu kreativitas dengan cat UV di Gondrong Berkwalitas

|

www.padapanik.com - Apa yang terfikirkan dengan rambut gondrong? Kalau generasi sekarang mah biasa aja, bahkan jadi rambut yang diidam-idamkan anak SMA setelah lulus. Sayangnya di banyak kalangan lain masih menganggap rambut gondrong identik dengan lambang negatif dan di pandang sebelah mata. Itulah mengapa, rambut gondrong dianggap sebagai simbol kebebasan karena dunia perkantoran pada umumnya mengharuskan rambut yang rapih.

A Mild kembali menyuguhkan acara musik untuk anak muda Bandung, pada tanggal 24 Maret 2017 lalu, #GoAhead mengangkat tema “Gondrong Berkwalitas” dengan menampilkan Band kece berprestasi dan gondrong pastinya. The SIGIT dan Sigmun. 


Acara yang di selenggarakan di Maja House tersebut seakan mengguncang jiwa muda dengan iringan-iringan lagu cadas. Musik cadas + Anak muda emang formula yang gampang banget bagi sebuah event. Dijamin rame dan chaos.

Sigmun di daulat menjadi band pembuka di acara ini. Suasana menjadi penat saat itu. Sayangnya hal tersebut tidak mengurungkan niat para penonton untuk menyaksikan band kesayanganya. Malah sebaliknya, dengan riuh kepenatan penonton menikmati dengan kesenangan dan tidak mempedulikan keadaannya itu.

Suara Haikal Azizi yang begitu unik, berpadu kontras dengan iringan alat musik lainnya. Instrumen-instrumen yang begitu kental akan nuansa gelap terdengar riang. Sigmun berhasil memanjakan penontonnya. 

Giliran The Sigit naik panggung, kemeriahan semakin memuncak. Para Insurgent Army, (fans The Sigit) diajak memenuhi area dimana berlangsungnya acara tersebut. Kembali lagi riuh kepenatan tidak menjadi penghalang mereka untuk menikmati dan mengapresiasikan band kesayangannya itu. Bahkan para Insurgent Army seakan menyatu dalam dentuman irama-irama yang The Sigit hidangkan, menyatu ke dalam jiwa mereka. Para penonton kembali melakukan moshing bahkan ikut menyanyikan lagu andalan mereka.


Di event ini juga para pengunjung di bebaskan menggunakan cat UV yang disediakan. Tidak sedikit mereka yang mengapresiasikan dengan men-cat tubuh mereka dengan cat UV tersebut se-gila mungkin. Sehingga membuat tubuh bagian yang di cat menyala dalam kegelapan.

Gondrong Berkwalitas juga mewajibkan para pengunjungnya mengenakan pakaian ala vintage costume. Ya, semakin menarik saja dalam acara ini. Di tambah bagi pengunjung yang mengenakan pakaian ter-unik akan mendapatkan hadiah. Siapa yang gak mau coba? Para pengunjung berlomba-lomba memakai pakaian terbaiknya demi mendapatkan hadiah itu yakni sebuah original vinyl dari band The Sigit.

Gondrong Berkwalitas pun menyuguhkan acara yang sangat unik, tidak hanya pementasan lagu dari band tersebut akan tetapi para penonton juga di suguhi dengan adanya BBQ Party bersama dengan para personil band yang mengisi acara tersebut.

Event unik dengan perpaduan berbagai kreativitas. Ini baru namanya Gondrong Berkwalitas!

Penulis dan foto :
Rai @alkohorny

OPEN HOUSE CLICK SQUARE UNTUK RUANG KREATIF BANDUNG

|

www.padapanik.com - Bandung kota kreatif gak sih? Bandung bisa dibilang kota kreatif sih, mungkin karna di dukung oleh generasi muda nya yang aktif dan kreatif juga. Bahkan MAW Brouwer bilang “Mungkin Bandung diciptakan ketika Tuhan sedang tersenyum”. Pas banget nih, sebagai bagian dari kota kreatif, Hari jumat kemarin tepatnya tanggal 17 maret 2017 Click square ngadain open house buat ngenalin click square ke anak – anak muda kreatif yang ada di bandung dengan menghadirkan deretan guest star diantaranya, Senor All Star, FDJ Sivia Vera, Hoolahoop, Dejavoo, dan Kahitna . Click square sendiri merupakan wadah untuk komunitas kreatif dalam mengembangkan usahanya. Jadi click square itu bisa dibilang tempatnya berkumpul, berkreasi, dan memulai usaha dan karya baru buat para kreator bandung. Tempat cozy yang bakal menjadi tempat ngumpulnya kreator Bandung ini beralamat di Jl. Naripan No. 89 Bandung. Selain tempatnya yang luas bisa dipakai nongkrong dan bermain animasi LED, di Click square juga banyak tempat – tempat makan di sekitar areanya. 




Acara open house-nya ini di mulai dari jam 2 siang, diawali dengan performance dari Senor All Star dan FDJ Silvia Vera. Beranjak sore, suasana semakin ramai oleh penonton yang terus berdatangan disambut dengan lagu – lagu hits dari Hoolahoop. Meskipun bandung sedang di guyur hujan , namun hal itu gak menyurutkan minat penonton untuk datang dan bernyanyi bersama dengan Hoolahoop. Selanjutnya penonton disuguhi penampilan yang sangat menghibur dari kelompok kabaret Dejavoo. Kabaret ini membawakan cerita yang memang sudah gak asing lagi di kalangan anak muda. Cerita cinta ringan yang ber-tema-kan anak SMA yang mungkin sering dialami oleh sebagian penonton yang hadir. Penampilan kabaret ini banyak mengundang perhatian dan tawa dari penonton dan berhasil membawa suasana yang tadinya dingin karena hujan yang tak kunjung berhenti menjadi hangat karena tawa dari penonton. Selama kurang lebih satu jam penampilan dari kelompok kabaret ini, ditutup dengan akhir cerita yang Happy ending dan dihadiahi oleh tepuk tangan ramai dari penonton yang hadir malam itu.


Setelah penampilan dari Dejavoo, akhirnya yang di tunggu – tunggu datang juga… KAHITNA!!!!! Baru mendengar nama band yang digawangi oleh Yovie Widianto, Hedi Yunus, Carlo, Mario, Andri, Harry, Budi, Bambang, dan Dody ini disebutkan saja penonton sudah teriak sangat histeris dan menjadi kerumunan yang sangat banyak. Semua penonton seakan ingin maju lebih dekat ke arah panggung diikuti oleh teriakan penonton yang juga ikut memanggil kahitna. Akhirnya kahitna naik ke atas panggung dan menyapa penontonnya dengan membawakan lagu “tentang diriku”. Lagu yang berirama riang ini langsung mengundang sautan penonton yang ikut menyanyi tanpa ragu. Tanpa jeda, kahitna lalu membawa penonton kedalam suasana yang lebih intim lagi dengan menyanyikan lagu “cerita cinta”. Kahitna memang merupakan band spesialisasi lagu – lagu romantis yang bikin baper setiap orang yang denger lagunya. Setelah dua lagu tersebut, kahitnya sedikit menggoda penonton jomblo yang terus meneriakkan lagu mantan terindah untuk dibawakan. Namun sayang tidak sesuai dengan prediksi, lagu ketiga yang dibawakan adalah “andai dia tahu”. Lagu yang menceritakan tentang seseorang yang menyukai orang lain secara diam – diam tersebut juga membuat penonton semakin terlarut. Semua lagu yang dibawakan kahitna pada malam itu merupakan lagu – lagu cinta yang hits dari waktu ke waktu. Terbukti dengan lagu selanjutnya,“menanti”. Lagu galau yang rilis pada tahun 2010 ini juga ternyata di hafal oleh para Soulmate Kahitna. Setelah dibawa kedalam suasana galau, penonton diajak move on dengan lagu “katakan saja”.


Dibarengi dengan candaan di sela – sela performance-nya, kahitna kembali membius penonton dengan lagu “soulmate”. Lagu yang iramanya mellow ini memang terdengar sangat romantis oleh kata – kata puitis. Yang menarik, di tengah – tengah penampilannya ketika akan melanjutkan ke lagu selanjutnya, kahitnya mengundang salah satu penonton perempuan naik ke atas panggung untuk nyanyi bareng. Perempuan yang beruntung tersebut bernama Manda (26) yang memang udah ngefans sama kahitna dari umur 6 tahun. Yang gak di duga adalah ternyata manda sangat terkejut dan menampilkan hal – hal yang mengundang tawa penonton diatas panggung. Namun hal itu yang membuat suasana semakin meriah. Setelah candaan – candaan tersebut, penonton yang tadinya ikut tertawa menjadi sangat histeris ketika kahitna menyanyikan lagu “tak sebebas merpati” sambil menggandeng, memeluk, bakan mencium tangan dan pipi manda. Sepanjang lagu yang sangat romantis tersebut, penonton tak berhenti teriak histeris melihat kejadian demi kejadian diatas panggung yang membuat iri seluruh penonton perempuan yang hadir malam itu. Setelah membuat histeris, selanjutnya kahitna membawakan lagu yang berirama sangat riang dan diiringi dengan koreografi sederhana. Lagu “setahun kemarin” kembali membuat penonton ikut berjoget mengikuti irama.

Kahitna memang sangat pandai membawa hati penonton dari senyum – senyum kecil, tertawa, dan baper karna galau. Lagu selanjutnya ini yang sangat di tunggu, “mantan terindah” berhasil menyihir penonton untuk kembali mengingat mantan terindah mereka.

Kurang lebih selama satu jam tak terasa kahitna menghibur, tibalah dilagu terakhir yaitu “cantik”. Lagu terakhir ini sekaligus membawa penonton merapat kedepan panggung untuk menutup penampilan kahitna malam itu. 

Open house Click square jumat malam kemarin sangat meriah, setelah lagu terakhir dari kahitna tersebut penonton berangsur meninggalkan venue. Mengiringi bubarnya penonton, DJ Andra memainkan lagu – lagunya untuk menutup Openhouse Click square.

Semoga untuk Soft dan Grand opening-nya nanti, Click square akan menyuguhkan acara dengan Guest star yang gak kalah menariknya ya guys….. 

Penulis : 
Hesty Rafika @hestyrafika 
Foto :
Dwiki Amanda @iamdewe

Piknik dan Musik, Formula terbaik Focal Point

|

www.padapanik.com - Beberapa tahun kebelakang kita terbiasa mendengar istilah ‘kurang piknik’, bukan? Isitlah tersebut biasanya digunakan untuk menyindir seseorang yang mudah tersinggung atau rese, karenanya mereka yang cukup piknik dianggap lebih terbuka pikirannya alias open minded.
Hmm, hari gini mau piknik? Emang ada tempatnya ya? Buat kalian yang bertanya-tanya seperti itu, berterima kasihlah kepada Focal Point! Acara yang diselenggarakan oleh mahasiswa SBM ITB ini tiap tahunnya mengusung tema piknik, musik, dan kuliner.


Pada Sabtu tanggal 18 Februari 2017 lalu, Focal Point untuk kedua kalinya berhasil diselenggarakan di Bumi Sangkuriang. Cukup banyak bintang tamu yang akan menghibur teman-teman FoPo yakni, KLAV, Oscar Lolang, TIGAPAGI, The Sastro, Pure Saturday, Polka Wars, Elephant Kind, Danilla, Stars & Rabbit, dan juga The Trees & The Wild. Atmosfer piknik langsung terasa sore itu begitu saya melewati gate. Teman-teman FoPo terlihat duduk diatas alas piknik berwarna merah kotak-kotak ditemani keranjang sembari menikmati alunan musik dari The Sastro yang saat itu sedang tampil. Sembari mengamati sekitar, akhirnya saya terpaku melihat mural yang sedang dilukis cukup jauh dari panggung.

Setelah TIGAPAGI, giliran Pure Saturday naik keatas panggung dan menghibur teman FoPo. Saya, yang masih berjalan-jalan mengamati sekitar, akhirnya bergeser ke arah game booth yang  telah disediakan. Inilah salah satu keunikan lainnya yang dimiliki oleh Focal Point, acara musik mana lagi yang menyediakan game booth? Disini kita dapat bermain basket dan juga foosball. Tidak hanya itu, kita juga dapat membaca peruntungan atau nasib kita melalui stand tarot yang disediakan oleh LightGivers.

Saat break maghrib terlihat teman-teman FoPo mulai kesana-kemari mencari pengganjal perut. Sesuai dengan salah satu tema yang diusung yaitu kuliner, disini terdapat banyak sekali stand penjual makanan dan minuman. Mulai dari kuliner khas barat seperti pasta hingga kuliner khas asia seperti rice bowl serta minuman berasa seperti greentea dan thai tea. Tak lama setelah break tersebut, muncullah Polka Wars yang berhasil menghibur penonton.

Penampilan selanjutnya datang dari band asal Jakarta yaitu; Elephant Kind! Ini adalah penampilan yang paling pecah menurut saya. Terutama saat mereka membawakan salah satu lagu dari album “City J” yang berjudul Montage. Bam Mastro sang vokalis tidak segan turun dari panggung hingga duduk di pagar pembatas saat penampilan tersebut agar dapat bernyanyi lebih dekat bersama para teman FoPo. Salute!


Beberapa saat setelahnya giliran musisi cantik idaman seluruh orang muncul; Danilla Riyadi. Ia membawakan delapan lagu dari album “Telisik” yang rilis pada 2014 lalu. Salah satu lagu lain yang dibawakan adalah Kalapuna. Seperti biasa, pianika kesayangannya pun tak lupa ikut dimainkan diatas panggung. Penampil kedua terakhir adalah duo folk pop dari Kota Pelajar. Tebak siapa? Yak, tentu saja Stars and Rabbit. Panggung Focal Point terasa cukup panas karena penampilan yang cukup energik dari Elda Suryani. Mereka membuka panggung dengan lagu Old Man dan menutupnya dengan pembawaan Man Upon The Hill yang amat apik.

Save the best for last, sampailah kita ke penampilan terakhir yaitu dari The Trees And The Wild. Tampil dengan suasana hitam-hitam ditambah angin malam yang sejuk, mereka berhasil menghipnotis semua penonton. Malam itu Focal Point berhasil meninggalkan kesan yang sangat kuat di benak saya. Untuk kamu yang kurang piknik jangan lupa tahun depan ajak teman, gebetan, pacar, atau keluarga kesini. Sampai jumpa lagi, Focal Point!

 Penulis :
Tiwi @indayanipratiwi 
Fotografer :
Rai @alkohorny 

Hivi In Your Town : Keintiman Hivi dan Hi friends

|

www.padapanik.com - Hari Kamis tanggal 9 Februari 2017 grup band HiVi menyelenggarakan acara Intimate Album Session yang berjudul “Hivi In Your Town” di CUPS Coffee & Bistro, Bandung. Kira – kira acara tersebut dimulai pukul 4 sore. Acara HIYT (Hivi In Your Town) ini diadakan sebagai ajang silaturahmi antar Hifriends dan media. HIYT mengusung tema “intimate” yang berarti untuk interaksi, sosialisasi, intimasi, dan berkesan bagi penonton/tamu yang datang.

Sebelumnya HiVi juga pernah mengadakan acara seperti ini pada tahun 2012 setelah meluncurkan album pertama, dan Semarang lah kota pertama yang terpilih untuk mereka kunjungi. Selama di Semarang, mereka berkunjung ke 6 radio, 2 media cetak, dan 1 televisi. Di acara kedua ini, Bandung lah yang menjadi kota pertama diselenggarakannya acara HIYT karena mengingat jarak yang tak terlalu jauh dibanding kota – kota lainnya seperti Yogyakarta, Surabaya, maupun Bali.

Sebelum dimulai acaranya, para personil Hivi sudah tiba di lokasi, menyapa seluruh tamu ke tiap – tiap meja yang ada dan mengobrol dengan Hifriends maupun press supaya lebih kental rasa interaksinya. Di dalam acara Hivi In Your Town ini, di mulai dari acara Question & Answer Session with Friends & Hifriends, kemudian ada Games antara Hivi, Hifriends, dan Press, lalu Dinner & Album Storytelling Session, kemudian First Hearing album “Kereta Kencan”, “Kereta Kencan” Boxset Unboxing, dan yang terakhir adalah “Kereta Kencan” Exclusive Accoustic Performance. Oiya, Bandung juga menjadi kota pertama loh yang di dengarkan full album kedua dari Hivi.


Untuk album kedua ini, Hivi memberi judul Kereta Kencan yang berarti kendaraan yang membawa mereka berkencan dengan para pendengar Hivi. Berisi 10 track lagu, album Kereta Kencan menyajikan warna baru baik di sisi lirik, maupun musiknya. Dalam sesi Question & Answer kemarin, banyak pertanyaan dari press maupun Hifriends yang ingin tahu lebih jauh tentang konsep album kedua ini. 

Apa sih persamaan dan perbedaan di album pertama dan kedua Hivi?

Hivi :
“Kalau perbedaannya itu album kedua dimana telah dewasanya Hivi, lebih mengexplore lirik dan sound, dan adanya keluarga baru yaitu Neida Aleida yang membuat Hivi berevolusi menjadi seperti sekarang. Sementara persamaannya itu kita masih dengan produser yang sama yaitu Nino RAN, kita juga membuat lagunya jujur dari hati, dan semangatnya dalam menyampaikan karya pun masih sama.”
Apa sih pesan – pesan dalam lirik di album kedua Hivi ini?

Febri : “Lebih personal, baper, ngena ke perasaan. Kalau kita menjalani sesuatu itu butuh partner tentunya. Kereta Kencan sendiri berarti sebuah kendaraan yang berjasa untuk kita, karena seringkali kalau lagi sedih, marah, bersemangat, lapar, saat itu kita sedang berada di kendaraan.”
Apa tiap lagu berhubungan dengan title albumnya? Lalu apa yang spesial dari album ini?

Febri :
“Album ini kental dengan sebuah proses. Kalau yang spesialnya sih karena album pertama bagi Neida, lalu banyak proses yang terlewati dan bentuk boxset albumnya sendiri spesial karena bertema dunia kreatif.”
Apa selama pembuatan album kedua ini ada hambatan dan konflik?

Febri : “Hmm, mungkin hambatannya sendiri itu dimana kita harus menyingkronkan jadwal Hivi, Maliq (Lale & Ilman), dan RAN (Nino).”
Untuk boxset sendiri, konsepnya apa sih?

Hivi : “Konsepnya itu kreatif, kita pingin buat sesuatu yang beda dari yang lain. Lalu isi boxsetnya sendiri interaktif, dan untuk album kita tidak mengemas dalam bentuk CD tapi dalam bentuk flashdisk supaya lebih gampang untuk diputar dimana – mana dalam format digital.”
Rencana promo albumnya kemana saja?

Mas Bima (Manager Hivi) : “Kami akan mengoptimalkan main ke semua media (cetak, radio, TV) dan ke semuanya.”
Kapan rencananya lagu baru diputar? Ada bocoran lagu apa yang akan diputar?

Neida : “Rencananya tanggal 14 Februari akan diputar, ditunggu ya. Bocoran lagunya.. remake lagu Siapkah Kau Tuk Jatuh Cinta Lagi featuring Andi Rianto.”
Apa Hivi ada rencana untuk tour?

Febri : “Belum ada, tapi bukan berarti menutup kemungkinan. Saat ini kita mau fokus ke acara “Hivi In Your Town” dulu.”

Well, sukses terus untuk Hivi dan album barunya. Semoga acara “Hivi In Your Town” nya sukses di kota – kota lain, dan lagu barunya dapat segera dinikmati oleh penikmat musik di seluruh Indonesia. Tetap berkarya!

Penulis : 

Zuraida Novi @zuraaraazura  Cewek yang lahir di bulan Mei, half pianist half guitarist. Seorang mahasiswi jurusan Komunikasi yang sedang mencoba untuk keluar dari comfort zone nya dan berharap dirinya bisa berguna seperti para Avengers.
Fotografer :
Nirwan Alamsyah @nirwansyahhhh

STARS AND RABBIT x BOTTLESMOKER : Panggung Kolaborasi kedua dan bocoran materi album selanjutnya.

|

www.padapanik.com - November 2016 lalu, Artwarding Night di Gudang Sarinah yang di padati penonton ikut merasakan serunya kejutan kolaborasi antara Stars and Rabbit dan Bottlesmoker yang mengaransemen beberapa lagu di album "constellation" (2015) yang emosional di ubah suasananya dengan sentuhan electronic music. Puncaknya adalah ketika giliran lagu "Frozen Scratch Cerulen" di respon menjadi sebuah keutuhan lagu dengan lirik oleh duo asal Jogjakarta tersebut. Momen penting ini banyak di bicarakan media beberapa hari kemudian, hingga akhirnya Bottlesmoker mengupload video momen ini ke kanal youtube mereka. Sayangnya beberapa teman di luar Jakarta khususnya di Bandung harus pasrah melewatkan momen ini. 

Hingga di awal Januari, via instagram Omuniuum, Syarikat dagang hasil kerjasama antara Omuniuum dan Ruru Shop akhirnya mengumumkan ini kabar bahagia ini. Stars and Rabbit x Bottlesmoker akan hadir di Bandung! 6 Februari 2017 di IFI (Institute Francais Indonesia) Bandung. 

Hari H ternyata datang nya terlalu cepat, tidak terasa hari itu adalah hari pertunjukannya. Sedangkan saya masih di kamar kosan berpikir untuk menonton atau tidak. Pasalnya hari itu bukan kewajiban padapanik untuk meliput kesana, lagian kerjaan masih terlalu banyak. Tapi ini momen penting, meliput atau hanya menonton sama-sama akan berkesan. Stars and Rabbit telah mencuri hati saya sejak mereka belum menginjakan kaki di Bandung. Jadi caw-lah saya menuju IFI dengan harap-harap cemas mendapatkan tiket on the spot atau tidak. Dan akhirnya 75 ribu saya hibahkan untuk menonton band favorit saya. Faktanya, tiket on the spot masih lumayan banyak dan malam itu tidak sold out. 

Mungkin salah satu faktor nya adalah Stars and Rabbit baru saja tampil sehari sebelumnya di pensi F2WL dan akan tampil lagi di Focal Point 2 minggu setelahnya. Bulan februari, Stars and rabbit bukan lagi band dari luar kota yang sangat di nanti kedatangannya dengan dalih "kapan lagi?" untuk tidak melewatkan penampilan band ini. Lagian, belum tentu penggemar Stars and Rabbit juga paham dengan musik bottlesmoker. 

Salah satunya saya sendiri.........

Bottlesmoker menjadi band yang pertama kali ke panggung. Dan memainkan beberapa lagu, salah satunya yang saya ingat adalah "Pixel heart". Lagu-lagu Bottlesmoker memang sangat segmented, saya bahkan belum bisa menikmati musik mereka dalam format audio mp3. Saya hanya akan datang menonton mereka karena musik mereka sangat lengkap dengan aksi panggungnya. Dengan lagu-lagu instrument yang berdurasi panjang, pastinya gak bisa sing a long... Tanpa vokalis, saya mengagumi aksi kedua personilnya Angkuy dan Nobie tetap bisa menguasai panggung dan menarik perhatian penonton. 

Stars and Rabbit naik ke panggung dan langsung menghentak dengan track "I'll go along" lalu menghabiskan setlist menuju puncak acara. Yang paling menarik adalah "Kindred Soul" menjadi salah satu track yang di bocorkan untuk album berikutnya. Kali ini, Adi Widodo mencoba meminta kesempatan untuk bermain gitar elektrik dan output ya sangat berbeda. Pastinya bikin saya geleng-geleng kepala kebingungan. Saya butuh waktu berbulan-bulan untuk move on dari format akustik ke format band yang ada di album "constellation". Album berikutnya mungkin akan membuat saya butuh waktu yang lebih lama untuk move on. Tidak lupa ada lagu "Another man sad sigh" yang akhir-akhir ini sering di bawakan. Lagu ini masuk ke dalam album kompilasi Pintu rejeki vol.1 Syarikat dagang yang bisa di beli di Omuniuum (Bandung) atau di Ruru shop (Jakarta). 

Akhirnya tiba di momen kolaborasi, Bottlesmoker kembali ke panggung. Entah kenapa panggung nya terlalu kecil daripada event-event sebelumnya di IFI. Atau mungkin hanya perasaan saja. Kolaborasi ini mengaransemen lagu di album "constellation" seperti "Summerfall" dan "The House". Tanpa ekspetasi tinggi, para penonton bersorak dan bertepuk tangan dalam waktu yang cukup lama saat single pertama di album itu selesai di mainkan. "Ulangi lagi...!" ujar salah seorang di tengah barisan penonton. Semoga bisa menggambarkan betapa serunya aransemen "The House" malam itu. 

Lanjut dengan kabar gembira, bottlesmoker kini ada liriknya! yah, "Frozen Scratch Cerulen" yang beberapa waktu lalu di respon oleh Elda untuk di tambahkan lirik hingga jadi salah satu lagu yang paling menarik perhatian di media sosial. Menonton live lagu ini mungkin bisa setahun sekali karena pertemuan kedua band beda kota ini akan sangat dirindukan. Seperti biasa "Man upon the hill" menjadi happy ending dalam setlist mereka. 

Di beberapa lagu terakhir, saya mulai memasukan kamera kedalam ransel untuk menikmati penampilan mereka dengan khitmat. Momen-momen penting yang biasanya saya dokumentasikan dalam bentuk video menjadi keegoisan dimana saya merasa harus merekam nya secara langsung dengan mata saya untuk jadi kenangan sendiri nantinya tanpa harus di bagikan semuanya. 

Penampilan terakhir mereka di tutup dengan janji dari mereka tentang kolaborasi yang akan berlanjut ke rilisan fisik. Entah pertengahan atau akhir tahun kita tunggu saja.. 

Penulis dan foto : 
Ashari @arhieashari

Dalawampu dan Penampilan perdana duo 1990 di bandung

|


www.padapanik.com - Kemeriahan acara dari SMAN 20 Bandung yang bertajuk Dalawampu “Field Of Vision” bertemakan “Artficial Vision For A Better Eternity” sukses di selenggarakan di Lapangan Pussenif PPI Bandung pada hari Sabtu 14 January 2017. Banyak sekali bintang tamu yang turut hadir memeriahkan acara tersebut yakni, Sakra, Pasta Accoustic, Serevina, Vaccinate light, Alinea, Mahagaza, Tomcat & Jerry, The Paps, Dried Cassava, Reality Club, Sheryl Sheinafia, Persembahan 20, Kunto Aji, The Sigit, Ipang Lazuardi, 1990 dan Maliq & D’Essentials.

Sedikit unik dengan acara SMAN 20 Bandung ini, karena ada satu band yang salah satunya merupakan youtubers yang cukup kondang di platform youtube Indonesia yakni Fathia Izzati, salah satu personil dari Reality Club. Reality Club sendiri berdiri sejak 16 April 2016 yang dimotori oleh Mayo lalu merekrut Era juga mereka merekrut salah satu juniornya di kampus yaitu Fathia Izzati disambung dengan Iqbal dan Faiz. Tak lama mereka langsung merelease single pertama mereka “It’s The Answer” di Souncloud dan lagu tersebut adalah lagu andalan dari Reality Club dan lanjut dengan single lainnya yaitu Things I Don’t Know dan Fatal Atrraction.


Acara tersebut berjalan cukup meriah dan peletakan Foodcourt ke Venue pun cukup strategis. Toiletnya pun cukup strategis dan gampang untuk ditemui. Serta dekorasi pangungnya pun cukup besar ditambah dari segi lightning dan visual yang baik.

Setelah Reality Club, lalu Sheril Sheinafia EX-Host di Breakout Net tampil menghibur seluruh penonton yang kini pindah alur ke bidang yang ia gemari yakni musik yang telah ia lakoni sejak 5 tahun sampai sekarang. Sheril juga sudah mempunyai album berjudul namanya sendiri yang direlease tahun 2013 dan 2015. Sheril pun mengeluarkan single terbarunya lanjut di tahun 2016 Sheril juga mengeluarkan lagunya yang dijadikan Soundtrack di Filmnya Raditya Dika yaitu Koala Kumal pada 30 Mei 2016.

Setelah Sheril Sheinafia menaiki panggung, tidak kalah Kunto Aji juga ikut memeriahkan acara ini dan ada satu keunikan lagi dari Kunto Aji sendiri. Kunto Aji membawakan sepenggal lagu dari Rich Chigga – Dat $tick lalu di gabungkan dengan lagu nya sendiri yang berjudul Ekspetasi yang di remix oleh youtubers juga yakni SkinnyIndonesia24 – Sakit yang di kemas dengan cukup baik oleh Kunto Aji, dan salah satu Drummer dari acara The Comment pun membatu Kunto Aji untuk memeriahkan acara dari SMAN 20 Bandung ini.

Ipank Lazuardi juga turut memeriahkan pada malam itu. Ipank membawakan beberapa lagu andalannya yang sudang tidak asing lagi ditelinga para penonton sehingga mereka turut bernyanyi bersama. Dan ada kabar baik dari Ipang Lazuradi di tahun 2017 ini. Saat diwawancarai oleh tim padapanik, Ipank memiliki project terbarunya yaitu Single “Disini Senang”, dan bulan Januari ini mereka sedang dalam proses, sama halnya dengan Maliq & D’Essentials, mereka juga membuat project terdekat yaitu akan membuat album baru yang mulai diproduksi dekat ini.


Ada salah satu Project bersama antara Ex-Killing Me Inside dan Personil dari Vierratale yakni Onad dan Widy yang turut juga memeriahkan acara ini. Kolaborasi tersebut bernamakan 1990. Ini cukup menggemparkan, karena 1990 ini perdana untuk pertama kalinya mengisi acara di Bandung terutama SMAN 20 Bandung sendiri sukses untuk mengundang Duo Electronic yang bergenre Electro yang dikaitkan dengan unsur Tropical tersebut main di acara mereka. 1990 sendiri beridi di tahun 2016 sama halnya dengan Reality Club, ketika 1990 menaiki panggung, aura dari penonton dan aura dari mereka cukup “Panas”, karena mereka sendiri membawakan lagu yang Up Beat, jadi membuat penonton untuk bersorak dan ikut berjoged mengikuti alunan nada EDM. Ketika lagu ke 2 sebelum usai, Widy dengan penuh semangat sehingga dia bergoyang seperti halnya Rihanna pada lagu Work dan tak lama Onad juga ikut memecahkan acaranya untuk membuka kemejanya lalu menghampiri penonton dan bergaya seperti band Post Hardcore yang menaikin barikade. Di lagu terakhir mereka membawakan juga single pertamanya yakni “Destinasi” yang telah di release pada Oktober 2016 di Souncloud.


Maliq & D’Essentials didaulat sebagai performer terakhir pada gelaran Dalawampu edisi Field of Vision ini. Hal tersebut dinilai tepat karena Maliq & D’Essentials sukses membuat acara ini berakhir klimaks dengan membawakan beberapa singlenya seperti Himalaya, Setapak Sriwedari dan ditutup dengan Pilihanku. Akhir pekan yang indah bagi para penonton yang hadir di Dalawampu “Field of Vision”. Mari kita tunggu kejutan apalagi yang akan dihadirkan oleh OSIS SMAN 20 Bandung pada Dalawampu tahun depan.

Penulis :
Azam @azamrachman, reporter transfer dari media sebelah
Foto :
Dwiki Amanda @iamdewe, hampir selalu ada di tiap sudut pensi. 

9 Hal menarik kenapa kalian nyesel gak datang ke DWP 2016

|

www.padapanik.com - Festival Musik Elektronik, Djakarta Warehouse Project (DWP) 2016 telah berlangsung pada  9-10 Desember 2016 lalu di Jiexpo Kemayoran Jakarta. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, acara yang di promotori oleh Ismaya Live ini selalu sukses menghibur partygoers yang hadir di setiap tahunnya. Hal yang wajib bagi penikmat musik EDM atau partygoers untuk hadir pada setiap gelaran ini diselenggarakan. Banyaknya momen-momen dan experience yang berbeda pada tiap tahunnya membuat DWP 2016 ini sayang untuk dilewatkan. Berikut hal-hal menarik yang www.Padapanik.com dapatkan di Djakarta Warehouse Project 2016:

1. EDM Festival Terbesar se-Asia
Festival musik dance Djakarta Warehouse Project (DWP) telah terselenggara beberapa waktu lalu. Pada edisi kedelapannya, festival yang memiliki semangat “dance for peace and harmony” ini diklaim sebagai yang terbesar di Asia. Hal ini terlihat dari line up artis yang didatangkan, panggung dan lightning yang megah, venue festival, serta jumlah penonton yang membuat DWP 2016 ini berhasil menjadi pionir EDM festival di Asia. Promotor DWP, Ismaya Live, menyebut DWP 2016 adalah ajang terbesar sepanjang sejarah gelaran ini. DWP dimulai dari festival di sebuah diskotik bernama Blowfish Warehouse Project, lalu berubah menjadi DWP seiring berjalannya waktu.

2. Line Up Beragam Yang Mengedukasi
Tahun ini Djakarta Warehouse Project diramaikan oleh 33 DJ mancanegara dan 24 DJ lokal yang tampil menghibur penggila pesta di DWP 2016. DJ-DJ tersebut antara lain Alan Walker, Blasterjaxx, Brennan Heart, Carl Cox, Christina Novelli, Destructo, DJ Snake, G.T.A, Hardwell, Hot Since 82, Jason Ross, KSHMR, Lost Frequencies, MaRLo, Martin Garrix, Rudimental, Snakehips, Tiga, Tokimonsta, Ummet Ozcan, Valentino Khan, W&W, Yellow Claw, Yves V, dan Zedd. DJ lokal juga turut meramaikan seperti Aydra, Dipha Barus, Devarra, DJ w.W dan banyak lagi lainnya. Dengan berbagai genre yang dibawakan masing-masing DJ tersebut membuat DWP kali ini lebih mengedukasi dalam memberi pengetahuan musik elektronik. Bahkan Ismaya Live memberikan experience baru dalam electronic dance music scene dengan membuat stage khusus “The Darker Side” untuk musik dance yang lebih gelap yang dipimpin oleh DJ legendaris Carl Cox, serta Hot Since 82 dan Tiga.

3. Panggung Yang Semakin Megah
Tahun ini, DWP menyajikan tiga panggung utama, yakni pada malam pertamanya yang terbesar adalah Garudha Land yang berlokasi outdoor dengan sosok burung garuda raksasa dengan sayap terbentang sepanjang sekitar 30 meter yang berfungsi sebagai layar yang memantulkan visual dan tata cahaya mempesona untuk melengkapi keseruan penampilan para DJ. Sedangkan dua panggung lainnya, Neon Jungle dan Cosmic Station berada di dalam ruangan. Untuk malam kedua, meski berlokasi sama, namun kedua panggung indoor tadi berganti nama. Yang satu dinamakan Life in Color Kingdom, dan yang lainnya diberi nama The Darker Side. Pada DWP 2016 ini, Garudha Land berevolusi menjadi lebih besar dan megah dengan tata cahaya yang memukau, efek visual, piroteknik, dan kembang api yang spektakuler, dan sound system yang mengagumkan. Tahun ini ada 1630 Panel LED di panggung tersebut yang membuat semakin megah dibanding tahun-tahun sebelumnya.

4. Rekor Penonton Terbanyak
Djakarta Warehouse Project tahun ini berhasil mencatatkan rekor baru dalam hal pengunjung yang hadir dalam dua hari penyelenggaraannya. Total partygoers yang hadir mencapai angka 90 ribu pengunjung. Ini merupakan pengunjung terbanyak selama gelaran DWP berlangsung. Rekor sebelumnya sebanyak 77 ribu pengunjung yang terjadi pada DWP tahun 2015. Hal ini dikarenakan festival EDM terbesar se-Asia ini telah menancapkan eksistensinya di kancah internasional sehingga banyak turis luar negeri yang berbondong-bondong untuk hadir di DWP 2016. Terlihat DWP kali ini diprediksi telah menambah penerimaan devisa negara sekitar Rp. 200 miliar. Banyak pengunjung di antaranya berasal dari Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Jepang, India, Kanada, Australia, hingga Amerika Serikat. DWP 2016 yang diusung Ismaya Live memang berhasil menjadi magnet bagi penggemar dance music dari berbagai belahan dunia.  

5. Mannequin Challenge Terbesar se-Asia
Sementara DJ Yves V sukses mengajak ribuan penontonnya melakukan aksi manequin challenge. Sebelum tampil, Yves V dan DWP 2016 telah mengumumkan lewat akun Instagram keduanya bahwa akan membuat mannequin challenge terbesar di Asia. Saat tampil di panggung utama Garudha Land, Yves V pun memulai aksinya kemudian mengajak 40.000 penonton yang hadir untuk siap-siap mematung. Puluhan ribu penonton yang memadati area depan panggung pun mematung setelah menerima aba-aba. Resident DJ Tomorrowland ini pun melancarkan mannequin challenge dan sukses menjalankannya menjadi yang terbesar di Asia.

6. Lagu Yang Sering Dimainkan
Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, setiap DJ pasti memiliki lagu crowd pleaser untuk para penontonnya khususnya di DWP 2016 ini. Lagu-lagu tersebut merupakan lagu popular yang sering diputar di radio atau sedang hype saat ini. Menurut tim www.padapanik.com yang hadir selama 2 hari pegelaran DWP 2016 ada beberapa lagu yang hampir sering dibawakan oleh DJ-DJ yang tampil di DWP 2016 seperti Closer-nya The Chainsmokers, Let Me Love You yang dinyanyikan oleh Justin Bieber dan DJ Snake, hingga This is What You Came For-nya Rihanna featuring Calvin Harris serta yang sedang viral dijadikan theme song mannequin challenge di media sosial saat ini yaitu Black Beatles yang dinyanyikan oleh rapper asal Amerika Serikat Rae Sremmurd dan Gucci Mane. Yang mengejutkan tim www.padapanik.com adalah dibawakannya lagu dari rapper berbakat Indonesia, Rich Chigga yang berjudul Dat Stick oleh DJ-DJ ternama seperti Yellow Claw dan Snakehips.

7. Cuaca Yang Bersahabat
DWP 2016 sukses memuaskan penonton dengan cuaca yang benar-benar mendukung. Di hari pertama cuaca cerah namun sempat gerimis sebentar di hari kedua. Tetapi bukan masalah besar karena penonton masih tetap bisa menikmati aksi di ketiga panggung hingga akhir acara DWP 2016 berakhir. Terakhir kali DWP mengalami hujan besar yaitu pada tahun 2013. Pada saat itu venue-nya di Ecopark Ancol yang beralaskan tanah sehingga membuat banyak genangan dan lumpur dimana-mana. Namun sejak pinah ke Jiexpo tahun 2014, cuaca selalu mendukung dan hujan yang turun pun hanya sesaat tidak berarti besar bagi penonton. Dengan cuaca yang bersahabat menjadikan DWP 2016 lebih enjoy untuk dinikmati.

8. Pesta Cat Terbesar di Dunia
Hari kedua DWP 2016 dibuat lebih meriah dengan kehadiran panggung spesial dari pesta cat terbesar di dunia yaitu Life in Color dengan mengusung tema Life In Color Kingdom. Life in Color Kingdom adalah panggung dengan dekorasi kepala singa yang juga dipenuhi dengan gimmick 13,000 galon cat yang disiram ke pengunjung. Panggung yang didatangkan langsung dari Miami, Amerika Serikat, ini sukses membuat penonton basah dengan cat warna-warni saat menyaksikan DJ favoritnya beraksi di atas panggung. Dengan siraman berliter-liter cat dari bagian depan panggung dan dari para penari berkostum robot yang menembakkan cat dari dua pipa raksasa di panggung berhasil memberikan pengalaman yang unik di DWP 2016. Stage ini pun bukan hanya sekedar menyiramkan cat warna-warni kepada penonton, namun memiliki alur cerita seolah sedang dalam petualangan yang dinarasikan setiap pergantian DJ yang akan tampil. 

9. Berkibarnya Bendera Merah Putih
Sesuai dengan tema yang diusung DWP tahun ini yaitu “Dance for Peace and Harmony”, banyak DJ yang mengibarkan bendera kebangsaan kita yaitu merah dan putih disela performnya. Ditengah banyaknya isu yang menggoyah kebhinekaan bangsa kita saat ini, Ismaya Live selaku promotor pun berusaha mempersatukan bangsa ini melalui DWP 2016. Hampir seluruh DJ yang perform baik intrernasional maupun lokal mengibarkan bendera Indonesia ditengah penampilannya seperti Yellow Claw, DJ Snake, W&W, Dipha Barus dan masih banyak lainnya yang membuat rasa haru dan bangga bagi partygoers berkebangsaan Indonesia yang hadir saat itu.

Penulis dan Foto:
Dwiki Amanda @iamdewe, Penikmat DWP garis keras.


SMILEMOTION jadi ajang reuni NOAH.

|

www.padapanik.com - Memasuki penghujung tahun 2016, mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Unpad (Universitas Padjajaran) kembali menggelar charity konser bertajuk Smilemotion 2016. Tidak berbeda dengan tahun sebelumnya, event ini digelar dengan tujuan amal yaitu membantu penderita bibir sumbing dalam melakukan operasi secara gratis. Sejak 3 tahun lalu, pertama kali Smilemotion dikampanyekan beberapa artis papan atas seperti Raisa, Sheila on 7, Nidji, Isyana Sarasvati, Rossa, Tulus, dan Syahnaz. Dan kini Sheila on 7 kembali dipercaya menjadi guest star ditemani oleh musisi lain sekelas Glenn Fredly dan NOAH.

Di kota Bandung, penghujung tahun memang seringkali dimanfaatkan berbagai Universitas untuk menggelar konser musik. Jadi bukan sebuah kebetulan jika Sabtu kemarin, tepatnya tanggal 17 Desember 2016, www.Padapanik.com berkesempatan untuk menjalin kerja sama dengan dua event besar yaitu Fikom Fest Unisba yang digelar di Dago Tea House. Tapi siapa sangka kalo ternyata pada waktu yang sama ternyata timnas Indonesia juga harus berlaga melawan Thailand di ajang piala AFF. Itulah moment dimana loe mulai ngerasa kalo punya kemampuan membelah diri itu keren!

Terlahir sebagai seseorang yang tidak memiliki fanatisme yang besar terhadap bola, rupanya memudahkan saya untuk memutuskan berangkat ke Sabuga dan melupakan sejenak perasaan dilematis untuk menonton timnas Indonesia bertanding. Memotret musisi beraksi dibawah sorotan lampu panggung nyatanya terasa lebih menggiurkan bagi saya yang notabene sangat menyukai dunia fotografi.

Sesampainya di Sabuga, berita kurang mengenakan nampaknya harus diterima penulis dan beberapa rekan media yang saat itu sedang menunggu di gate media partner. Sama seperti event sebelumnya Steroids, lagi-lagi penulis tidak bisa memotret Glenn Fredly dari spot barikade. Entah apa yang membuat panitia menjadikan spot terdepan itu seolah eksklusif bagi pantia dan seakan enggan berbagi dengan rekan media . Ya meski media diberikan space dari tribun sekitar VVIP, jujur saja hal ini mengundang rasa badmood bagi saya yang tentu ingin mengabadikan aksi sang musisi dari spot terdepan.

Menanggapi hal tersebut, akhirnya saya bersama Rizal (reporter media sebelah) memutuskan untuk melayangkan pertanyaan yang sedikit menyindir kepada salah satu panitia mengenai peraturan media. Ya meskipun pada akhirnya langkah yang kami ambil ini tidak mendapat jawaban memuaskan. Tapi ya sudahlah kalo kata Om Duta (SO7) kita harus bisa berlapang dada dan ambil hikmahnya. Sedikit saran saja bagi panitia penyelenggara, sebagai media informasi sungguh kami juga ingin mendapatkan foto dari berbagai sudut terbaik.

Selepas adzan maghrib, Glenn Fredly mulai beraksi di atas panggung dan membuka penampilannya dengan lagu Belum Saatnya. Seperti biasa, lewat suara khas beraksen Ambon maniseeee, Glenn mampu menyihir penonton yang hadir dengan beberapa nomor hitsnya seperti Terpesona, Malaikat Juga Tahu, Pada Satu Cinta, dan You are MyEverything. Keberhasilan Glenn membangun suasana venue menjadi lebih intim juga berhasil diteruskan oleh band yang besar di era 90’an Sheila on 7. Lagu-lagunya yang everlasting, memang menjadi salah satu faktor yang membuat band asal Jogja ini mampu menjadi magnet bagi masyarakat Bandung untuk hadir ke acara gigs tersebut. Tak heran, jika setiap hits yang mereka bawakan selalu hafal dilantunkan penonton.


Tampil sebagai line up artist penutup, nampaknya sebuah pertunjukan spesial dikemas begitu matang oleh panitia penyelenggara. Lampu disko berbahan serpihan-serpihan cermin yang semula hanya dipajang sebagai property di sekitar lampu rupanya telah disiapkan untuk mepercantik penampilan NOAH malam itu. Dalam sekejap, suasana venue menjadi gelap. Lampu panggung yang berjarak cukup tinggi dengan permukaan panggung mulai turun dan membuat penonton yang hadir berteriak histeris menyambut salah satu band besar asal Bandung tersebut.


Setelah Uki, David, dan Lukman telah bersiap di atas panggung sang empunya vokal Ariel pun naik ke atas panggung. Tampil dengan formasi lengkap, lagu Cinta Bukan Dusta yang menjadi single ketiganya pun mejadi lagu pembuka di penampilannya malam itu. Dan yang spesial pada penampilan NOAH kali ini adalah hadirnya sang penggebuk Drum yang belum lama ini memutuskan untuk keluar dari band yang telah membesarkan namanya. 

Setelah membawakan kurang lebih sebelas lagu, Reza yang semula berdiri di sekitar venue di tarik ke atas panggung oleh Ariel dan disambung dengan pelukan hangat dari para personil lainnya. Rasa rindu dan haru nampak jelas terpancar dari wajah mereka. Hal ini sontak mengundang rasa canggung dari Reza yang sudah lama tidak tampil di depan masa. “Karena di sini ada Reza, gimana kalo dia ikut bawain satu lagu terakhir dari NOAH, setuju?”, kata Ariel. Melihat antusias yang besar dari penonton, akhirnya Reza pun mengiyakan ajakan Ariel dan membawakan tembang Walau Habis Terang sebagai penutup. Secara keseluruhan acara Smilemotion terbilang sukses, meski hanya mengundang tiga line up artis besar, hal ini membuat penonton bisa menikmati Glenn, Fredly, Sheila on 7 dan NOAH lebih lama dari biasanya. Tak heran jika event ini berhasil mendatangkan 4.000 lebih penonton yang hampir memenuhi kapasitas Sabuga.

Penulis dan Foto : 

Feari Krisna @fearikrisna, memilih liputan dari pada final AFF dengan mudah.

KIOSPLAY mampir ke Bandung bersama YUNA

|
                    


www.padapanik.com - Setelah berhasil mendatangkan Tame Impala, M83, dan Morrissey pada tahun 2016, Kiosplay kembali mengundang musisi internasional ke-4 nya untuk tampil di Indonesia pada penghujung tahun ini. Kali ini Kiosplay mendatangkan musisi asal Malaysia yang sedang naik daun di kancah musik internasional yaitu Yuna. Kedatangannya Yuna ke Indonesia ini termasuk ke dalam rangkaian promosi album terbarunya, ‘Chapters’ yang baru saja dirilis pada bulan Mei tahun ini. Yang membedakan konser Yuna ini dengan konser lain yang pernah diadakan oleh Kiosplay yaitu tempat diselenggarakannya yang kali ini memilih Kota Bandung sebagai destinasi konser Yuna di Indonesia. Hal ini dikarenakan Kota Bandung dinilai sangat cocok dengan karakter Yuna dan mewakili salah satu hijabers yang dapat berprestasi di kancah internasional. Konser Yuna Live in Bandung ini diselenggarakan di Teater Terbuka Dago Tea House, Bandung pada tanggal 3 Desember 2016. 


                                  


Dilahirkan dengan nama Yunalis Mat Zara’ai di tahun 1986, Yuna telah mengukir jejak langkah menuju dunia musik internasional sejak usia 14 tahun yang terinspirasi oleh Fiona Apple dan Garbage. Mengawali karir dengan bermain Jazz di Café di Kuala Lumpur, menjadi gebrakan di media sosial hingga dinugerahi banyak penghargaan bergengsi di Malaysia. Hijrahnya ke Amerika tampaknya berhasil mewujudkan impian Yuna mengantarkan musik miliknya ke kancah dunia menjadi nyata. Ditambah lagi Yuna juga dikenal sebagai wanita yang sukses di dunia fashion-boutique menjadikan karir Yuna kian bersinar.


                                    
                                    
                                    


Pada konser Yuna Live in Bandung ini juga turut dimeriahkan oleh Indah Nada Puspita dan Noura yang didaulat sebagai opening dari Yuna. Mereka berdua tampil selama kurang lebih satu jam untuk menghibur para penonton yang satu persatu mulai berdatangan memadati area tribun Teater Terbuka Dago Tea House. Cuaca sempat mendung dan gerimis sesaat membuat penonton panik karena venue outdoor namun hal yang ditakutkan tersebut urung terjadi.  Tepat pada pukul 20.30 wib, Yuna mulai naik ke atas panggung diikuti oleh para pemain band pengiringnya yang masing-masing memegang gitar, bass/synth, dan drum. Penyanyi bernama Yunalis Zarai ini langsung menyapa dan mengajak penonton untuk merapat memenuhi area kosong di depan panggung sehingga bisa menikmati musik yang dibawakan langsung oleh Yuna secara intim. Konser perdana Yuna di Bandung dibuka dengan "Places to Go", salah satu lagu dari album baru 'Chapters' yang diproduseri oleh produser hip hop DJ Premier. Tatanan lightning, sound, dan suasana Dago Tea House yang tenang dan sejuk pun menjadi nilai lebih sehingga dapat lebih meresapi musik dari Yuna yang bernuansa chill, romance, dan deep. Para penonton pun tak hentinya turut bernyanyi bersama membuat Yuna beberapa kali menodongkan micnya kepada penonton untuk menyumbangkan suaranya dalam beberapa part lagu tersebut. Tak lupa juga Yuna selalu menyapa, bercerita, bahkan berinteraksi dengan penonton yang membuat keintiman konser ini sangat terasa dan betapa beruntungnya para penonton yang hadir dapat menikmati konser Yuna seintim ini karena Yuna benar-benar memprioritaskan konser Asia tour pertamanya ini untuk para fans. Mayoritas lagu yang dibawakan Yuna pada konsernya kali ini berasal dari album terbarunya seperti “Best Love”, “Time”, “Mountains”, “Crush”, “All I Do”, “Mannequin”, dan “Used To Love”. Selain itu juga ada beberapa lagu atau single nya selain dari album ‘Chapters’ yang turut dibawakan seperti “Lullabies”, “Lights & Camera”, “Terukir Di Bintang”, dan “Live Your Live”. Tampil selama satu jam, Yuna berhasil membawakan 13 lagu dengan baik pada setiap lagunya sehingga meninggalkan kesan yang tak terlupakan kepada setiap penonton yang hadir dalam konser Yuna Live in Bandung. Setelah selesai perform pun Yuna menyempatkan waktunya bagi seluruh penonton yang hadir untuk sekedar foto bareng atau meminta tanda tangan pada merchandise yang telah disediakan Kiosplay. Dengan begitu lagi-lagi Kiosplay berhasil membuat konser yang sangat berkesan dan Padapanik merasa beruntung dapat berpartisipasi dalam setiap eventnya termasuk Yuna Live in Bandung. Kita tunggu kejutan apalagi yang akan dihadirkan Kiosplay pada tahun 2017, see ya!

Penulis : 
Dwiki Amanda @iamdewe 
 Foto :
Dokumentasi official dari Kiosplay

Bergoyang sepuasnya di PR Festival

|

www.padapanik.com - Sudah hampir mendekati akhir tahun, biasanya event-event kampus mulai menghabiskan sisa tenaga nya untuk event penutup yang di harapkan megah. Persiapan panjang, mulai dari konsep hingga menemukan relasi dan sponsorship dilakukan habis-habisan. Salah satu event yang menutup akhir tahun ini adalah PR Festival (Public Relations). Event tahunan yang dilaksanakan anak-anak HIMA PR UNISBA ini mulai menemukan pola festival yang ideal. Beberapa tahun terakhir mulai mendapat respon yang tinggi. Sajian Musik dan Rangkaian acara yang matang dan rapih membuat PR Festival mungkin menjadi salah satu yang ditunggu di akhir tahun depan. 


Setelah 2 tahun terakhir mencoba untuk menemukan venue yang ideal, di tahun ini akhirnya mereka memutuskan untuk kembali ke area kampus. Mengusung tema "Chemistree", PR Fest kembali mengidentikan diri dengan kepedulian terhadap lingkungan. Pra event yang dilakukan di Car Free Day Dago juga merupakan momentum yang baik. Mereka menukarkan tiga buah botol plastik bekas dengan totebag cuma-cuma. Simple tapi berkesan. 

Hingga akhirnya Minggu (11/12) menjadi puncak acara. Line up yang di tampilkan tentu tidak main-main. Beberapa festival tidak berani mengambil resiko dengan line up yang itu-itu saja. Dana besar dan performer besar hampir semuanya sama. Tidak hanya penonton, mungkin media partner juga bosan? Meskipun festival-festival tersebut tetaplah ramai. 


Panda Selecta, Fourtwnty, RNRM, dan O.M. PMR bagi kami cukup dan mengenyangkan. Tidak berlebihan tapi tidak ingin di lewatkan. Apalagi ini acara gratis. Pastinya tidak hanya empat band itu saja, ada banyak performer lainnya yang mungkin menarik perhatian penonton lain. 

Sempat break panjang dan diguyur hujan. Akhirnya Fourtwnty naik keatas panggung. Ini pengalaman pertama menonton mereka, padahal mereka mengaku hampir tiap bulan tampil di Bandung. Beberapa penikmat mereka pun terlihat mulai maju ke barisan depan. Tanpa malu-malu bergoyang bersama. Musik band Ari lesmana dkk ini membuat kepala melayang-layang sampai akhirnya berjoget, di lanjutkan lagi dengan RNRM yang pastinya tidak akan membuat penonton diam. 


Hanya break sebentar, Orkes Moral Pengantar Minum Racun naik ke stage, penonton dan panitia kini berbaur menjadi satu kelompok dan menikmati performer terakhir bareng-bareng. Musik Orkes legenda ini memang mudah untuk berjoget. Di hajar dengan lagu-lagu andalan seperti "Yang Hujan Turun Lagi", "Judul-Judulan" dan "Malam Jumat kliwon". Bisa dibayangkan betapa padat nya penonton di venue. Tidak lupa, Joni Iskandar dkk menampilkan lagu parodi dari lagu Naif, Efek Rumah Kaca dan Seringai yang sebelumnya di masukan ke dalam EP mereka.

Sebelum lagu terakhir, PMR memberi kejutan dengan memparodikan lagu Kunto Aji "Terlalu lama sendiri" menjadi "Too long to be alone" yang mengambil sudut pandang bahwa umur mereka yang sudah tidak muda lagi, bahkan beberapa teman mereka sudah pergi (meninggal dunia). Lagu yang sedih tapi terdengar tetap lucu karena di bawakan oleh PMR. Lagu ini sempat di bawakan di beberapa panggung sebelumnya, bahkan di Synchronize fest pernah di bawakan dan berduet langsung dengan pemilik lagu asli.

OM PMR adalah pilihan yang jenius untuk mengakhiri pertujukan malam itu. Meskipun penonton tetap meminta satu lagu lagi. Sajian musik di PR Festival berhasil menghibur dan memuaskan kebutuhan gigs di malam minggu bandung yang selalu hujan. Sampai jumpa tahun depan!

Penulis :
Ashari @arhieashari, penikmat gigs sepi pengunjung
Foto :
Anton @antonekaputra, gitaris yang malang melintang di sudut-sudut kampus.

Manequinn Challenge di Konser D'Essentials of Groove

|

www.padapanik.com - Hallo warga Bandung, ada yang tau gak sih malem sabtu kemarin ada acara apa di Trans Studio Bandung? Yap, tepatnya pada Jum’at 2 Desember 2016 kemarin Trans Studio Bandung dihebohkan dengan diadakannya Konser Kolaborasi antara Maliq and D’Essentials dan The Groove. Konser Kolaborasi ini bertajuk sesuai dengan nama band mereka yaitu “D’Essentials of Groove”. Konser ini diadakan untuk menyambut Anniversary masing-masing.

Setelah sebelumnya konser ini diadakan di Jakarta dan sukses membius para penggemarnya, kali ini D’Essentials of Groove sukses membuat para penggemarnya di Bandung tak henti bernyanyi sepanjang malam. Tepat 1 jam sebelum konser dimulai para penonton mulai banyak yang berdatangan dan menunggu antrian untuk menukarkan tiketnya. Banyak dari penonton yang menggunakan baju nuansa putih, karena dari pihak panitia menyarankan untuk menggunakan Dress Code bernuansa putih. Para penonton yang datang banyak dari berbagai kalangan, dimulai dari kalangan muda-mudi hingga kalangan dewasa.

Jam menunjukkan pukul 19.45 WIB, para penonton sudah mulai memenuhi area stage dan tak sabar menanti konser untuk segera dimulai. Tidak lama kemudian, musik mulai berdentum yang menandakan konser akan segera dimulai. Konser D’Essentials of Groove dibuka dengan penampilan pertama dari MALIQ and D’Essentials dengan membawakan lagu andalan mereka dalam album Free Your Mind (2007) yang berjudul Heaven. Para D’Essentials (sapaan fans MALIQ and D’Essentials) menyambut dengan suka ria dan ikut bernyanyi bersama.

Dilanjutkan dengan lagu kedua MALIQ and D’Essentials mengajak penonton untuk ikut terus ikut bernyanyi, Setapak Sriwedari membawa penontonnya dalam suasana bahagia. Lagu ini merupakan lagu kedua mereka yang dibawakan dalam konser ini. Penampilan MALIQ & D’Essentials dikemas semenarik mungkin dan berbeda. Mereka menggunakan pakaian bernuansa putih sesuai dengan dress code yang dikenakan para penonton.

Kangen merupakan lagu ketiga yang dibawakan oleh MALIQ & D’Essentials, mereka membawakan lagu ini dengan syahdu dan membawa penonton untuk tak hentinya ikut bernyanyi bersama sepanjang malam. Namun, ada yang unik pada penampilan kali ini. Seperti yang kita tahu sekarang sedang maraknya challenge kekinian yang cukup viral di kanal Youtube, yaitu Manequinn Challenge. Tak mau kalah, MALIQ & D’Essentials mengajak seluruh orang yang memenuhi Trans Convention Hall untuk mengikuti Manequinn Challenge tersebut. Seluruh penonton diajak untuk bersiap pose sebagus dan seunik mungkin sebelum akhirnya para penonton berpose diam selama beberapa detik dan musik yang mengiringi pun ikut berhenti. Kameraman pun ikut mengabadikan moment yang cukup unik dan kekinian ini. Setelah beberapa detik, musik mulai berbunyi lagi dan dilanjutkan bergoyang bersama.


Berlanjut mengajak terus bergoyang MALIQ & D’Essentials membawakan lagu selanjutnya Terdiam, Mendekat Melihat Mendengar, dan Untitled. Ada satu hal yang unik saat membawakan lagu Untitled, tidak seperti biasanya lagu ini dibawakan oleh Indah dan Angga (Vokalis) namun dikonsep dengan unik lagu ini dibawakan secara akustik Oleh Widi (Drummer) dan Lale (Gitaris) di panggung yang berbeda dan terpisah. Widi menyanyikan lagu ini diiringi gitar bersama Lale, dan kemudian ikut ditemani oleh Ilman (Keyboardist). Suasana bertambah syahdu saat lampu dimatikan hanya menyorot Widi dan Lale diikuti dengan tiupan balon sabun dan permainan laser yang cukup menarik perhatian. Penampilan ini membuat suasana semakin membuat penonton panas untuk terus bernyanyi dan bergoyang bersama. Tak hanya itu sebelum lagu ini selesai dinyanyikan Widi, Lale, dan Ilman kembali ke stage utama dan kembali melanjutkan lagu. Indah, Angga, dan Lale kemudian turun stage dan ikut berbaur dengan para penonton.

Setelah terhanyut oleh suasana yang cukup syahdu dan agak-agak galau, MALIQ & D’Essentials melanjutkan lagu Drama Romantika dimana lagu ini bernuansa agak sedikit dangdut namun tetap dengan ciri khas musik modern khas mereka. Sebelum lagu memulai lebih lanjut, muncul beberapa orang menggunakan kostum warna cerah ikut memenuhi stage utama. Yap, mereka adalah The Groove! Stage utama pun terlihat dipenuhi oleh mereka dan ikut meramaikan suasana. Para penonton berteriak kencang menyambut kedatangan The Groove di atas stage. Lagu Drama Romantika dibawakan secara kolaborasi dan aksi panggung mereka terlihat enerjik sekali sehingga penonton ingin ikut terus bergoyang.

Setelah lagu Drama Romantika, MALIQ & D’Essentials berpamitan kepada para penonton dan mempersilahkan The Groove untuk melanjutkan konser. Sebelum memulai lagu terlebih dahulu The Groove menyapa para penggemarnya dengan cukup ramah dan hangat, sapaan tersebut dilemparkan oleh pentolan The Groove, Rieka Roeslan. Penggemar dari The Groove ini kebanyakan dari kalangan yang sudah berkeluarga karena The Groove merupakan band Jazz yang populer pada tahun 80-90an. Padu padan yang pas sekali ketika The Groove mengadakan konser kolaborasi ini bersama MALIQ & D’Essentials band Jazz yang terkenal setelah pertama kali tampil pada event Java Jazz tahun 2002, karena masing-masing memiliki kesamaan yang cukup banyak, terutama dari genre musik yang mereka pilih. Kedua band ini sempat mendapat julukak Kaka-Adik karena memiliki kesamaan namun berkembang pada era yang berbeda cukup jauh. Nuansa musik Modern Pop Jazz sangat kental ditunjukan MALIQ & D’Essentials pada berbagai lagunya.


Tak lama menyapa para penonton The Groove mulai berlanjut membawakan lagu andalan mereka, Satu Mimpiku. Lagu yang sudah tidak asing lagi didengar oleh para kalangan orang tua kita atau mungkin para penggemar The Groove yang masih berusia muda. Terlihat sekali perbedaan dari penampilan MALIQ & D’Essentials sebelumnya yang tampil cukup enerjik, The Groove membawakan lagu mereka dengan suasana Groovy dan ciri khas mereka yang cukup kalem namun para penikmatnya tetap ingin ikut bernyanyi bersama. Membawakan lagu selanjutnya yang menjadi andalan di era 90an yaitu Sepi, Bawalah Daku, dan Khayalan. Tak hanya itu, The Groove juga ikut mengenalkan 2 lagu mereka yang berjudul Hanya Karena Cinta dan Forever You’ll Be Mine. Dikemas dengan musik modern mengikuti perkembangan zaman, namun tetap ada ciri khas dari The Groove ini sendiri.

The One, adalah lagu selanjutnya yang dibawakan oleh The Groove. Lagu ini merupakan lagu milik MALIQ & D’Essentials. Berbeda dengan biasanya, lagu ini dibawakan sesuai dengan ciri khas musik The Groove dan ditambahkan dengan elemen modern seperti DJ membuat lagu ini terdengar cukup menarik. Selama Solo Perform, The Groove lebih banyak melakukan interaksi kepada para penonton dengan diiringi instrumen musik khas The Groove.

Tak selesai sampai disitu, MALIQ & D’Essentials kembali memenuhi stage utama untuk melanjutkan kolaborasi band Kakak-Adik ini. Dilanjutkan dengan membawakan single yang dibawakan oleh The Groove dan MALIQ & D’Essentials yang merupakan ciptaan Yovie Widianto, Coba Katakan Dengan Cinta. Kolaborasi yang pas sekali ketika mereka membawakan lagu ini karena terlihat pas dan sesuai pada porsinya. Perpaduan musik era 90an dan era 2000an yang dikemas cukup menarik dalam lagu ini. Lagi dan lagi aksi panggung yang ditampilkan mereka memberi decak kagum para penonton.

Dilanjutkan dengan lagu Dia-Bila, Pilihanku, dan Dahulu. Pada lagu Dahulu mulai terdengan ucapan terima kasih yang diberikan oleh The Groove dan MALIQ & D’Essentials pertanda konser akan segera berakhir namun penonton masih tetap ingin mereka melanjutkan penampilan. Convety pun mulai ditiupkan dan bertaburan kertas warna-warni di sekitaran panggung merupakan pertanda konser akan segera berakhir namun mereka tetap melanjutkan “permainan” diatas panggung. Setelah selesai membawakan lagu terakhir para personel The Groove dan MALIQ & D’Essentials bergabung dan saling berdekatan satu sama lain untuk menyampaikan ucaan terima kasih dan perpisahan. Terlihat Fireworks telah menyala pertanda konser telah berakhir dan ditutup. Para penonton pun memberikan tepuk tangan meriah dan merasa puas melihat aksi panggung yang ditampilkan oleh The Groove dan MALIQ & D’Essentials dalam konser kolaborasi D’Essentials of Groove.

Penulis :
Afifah Putri Pratiwi @afifahptr, Penulis amatiran.
Foto :
Dwiki Amanda @iamdewe, selalu ada di gigs bandung dan jakarta.